Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Merawat Ketaqwaan Pasca Berakhirnya Ramadhan

23 April 2023   12:52 Diperbarui: 23 April 2023   17:00 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa yang telah kita kerjakan ini hakikatnya juga merupakan bentuk penahanan diri kita atas semua hal yang dapat mengurangi bahkan membatalkan nilai dari ibadah puasa kita.

Misalnya saja, pada bulan suci ini kita diperintah untuk berpuasa untuk tidak menggunjing atau mengghibah keburukan orang lain, kita diperintahkan untuk berpuasa agar tidak menzalimi saudara kita, kita diperintahkan untuk berpuasa untuk tidak menuruti hawa nafsu kita, dan kita diperintah untuk menahan diri dari ragam hal yang dapat mengurangi atau bahkan menggugurkan keutamaan puasa kita.

Ragam penahanan diri ini merupakan bentuk latihan batin (riyadhah bathiniyah) kita agar dapat semakin mengantar kita pada derajat ketaqwaan, sebagaimana Allah bermaksud memerintahkan puasa tersebut kepada seluruh hamba-Nya.

Adapun buah dari berhasilnya riyadhah puasa ini adalah semakin membaiknya kualitas perilaku pengamalnya pasca berakhirnya bulan suci ramadhan sebab telah berkembangnya benih ketakwaan dari pengamalan ibadah puasa tersebut.

Selanjutnya, perilaku yang semakin meningkat kualitas kebaikannya tersebut ibarat tanaman yang akan senantiasa kita rawat dan kita jaga tidak hanya pada bulan Ramadhan saja, melainkan juga pada waktu-waktu setelahnya.

Dengan demikian kita tidak mungkin akan membiarkan tanaman kebaikan itu layu atau hilang tak berbekas begitu saja seusainya bulan yang penuh rahmat dan ampunan tersebut berlalu meninggalkan kita.

Diantara cara untuk menjaga tanaman kebaikan tersebut adalah dengan menjadikan momentum Idul Fitri ini merupakan kesempatan bagi kita untuk mengevaluasi segala pencapaian kita pada Ramadhan yang lalu, akankah amal kebaikan yang sudah kita tradisikan pada bulan ini masih akan terjaga pada bulan-bulan berikutnya.

Agar amalan ibadah ini dapat terus terpelihara dan bahkan dapat semakin berkembang keadannya, maka kita pun harus senantiasa mengevaluasi, memperhatikan serta mempertahankannya dengan sungguh-sungguh, yakni dengan cara terus mengamalkannya sekali pun bulan yang mulia tersebut telah usai.

Semoga dengan berakhirnya bulan suci ramadhan dan hadirnya Hari Raya Idul Fitri ini juga akan diiringi dengan diampuninya dosa-dosa kita oleh Allah SWT.

Selain itu, dengan memanfaatkan tradisi saling bersilaturrahim dan saling memaafkan pada momen yang sangat berharga ini semoga ragam kesalahan terhadap sesama kita juga akan terhapuskan, karena kehalalan sikap kita untuk saling memaafkan satu sama lain.

Dan mudah-mudahan dengan adanya ragam ikhtiar ini Allah berkenan memasukkan kita dalam kelompok hamba-Nya yang muttaqiin dan muhsiniin, yakni golongan hamba yang senantiasa dicintai oleh Allah sebab diliputi dengan ragam kebaikan dalam setiap perilakunya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun