Dan di balik sikap zuhud beliau ini, seakan terpancar sebuah harapan yang nyata kepada Sang Penguasa semesta, yakni asalkan masalah-masalah korupsi yang tengah menyelimuti negeri ini akan segera cukup dan diakhiri sendiri oleh-Nya, maka beliau sangat rela menjalani kehidupan dalam kadar yang secukupnya saja.
Dengan pola hidup yang demikian, maka menjadi sangat wajar jika kemudian beliau seringkali menambahi masa hukuman para koruptor tak tahu diri yang berusaha mengajukan keringanan hukuman melalui pengajuan kasasi.
Langkah ini beliau tempuh dengan segudang harapan agar menjadi pelajaran sekaligus efek jera bagi para koruptor lain yang tidak sadar dengan kesalahan besarnya sendiri dan berusaha menghalang-halangi tugasnya dengan cara melobi keputusan yang seharusnya ia ambil secara adil.
Maka, menjadi sangat pantas jika kemudian sanksi bagi mereka yang mengganggu keputusan hukum yang adil itu adalah tambahan hukuman itu sendiri.
Akan tetapi, kemarin (28-2-2021) dengan diiringi hujan air mata sekawanan manusia yang merindukan keadilan bersama dengan semesta yang senantiasa mengiringi langkahnya, salah satu pilar penyangga langit keadilan di negeri ini telah kembali menghadap kepada Sang Pemiliknya, setelah beliau purna bakti menjalankan tugasnya di dunia.
Dengan berselimut gerimis di dalam hati penulis, melalui tulisan sederhana ini kiranya penulis juga akan mampu mengantar dan mempersaksikan perjalanan keshalihan hidup pak Artidjo yang kini telah hidup pada alam yang lain.
Selamat jalan pak Artidjo. Dengan segala daya yang telah Engkau dedikasikan untuk negeri ini, maka tanpa keraguan sedikit pun, penulis memberikan kesaksian dengan penuh kesungguhan bahwa Engkau adalah orang yang baik (shalih) yang semoga dengan seizin Allah SWT juga akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang shalih.
Semoga Tuhan tetap akan mewariskan sosok-sosok hakim lain yang berjiwa besar sebagaimana Dia telah menitipkan pada negeri ini seorang hakim agung yang bernama Artidjo Alkostar. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H