Pada waktu itu, beliau menyesal luar biasa, lantaran tak bisa membangun keakraban yang sedekat mungkin dengan Al-Qur`an. Beliau tak mampu  banyak-banyak membacanya sebab terlampau sibuk menjalankan misi risalah di medan pertempuran.
Oleh karena terlalu sibuk menjaga amanah dari Baginda Nabi serta para pemimpin pengganti beliau inilah, sahabat yang bergelar Pedang Allah yang Terhunus (Saifullah Al-Masluul) ini merasa sangat kurang mampu untuk mendekatkan keintimannya dengan Al-Qur`an.
Selanjutnya Syeikh Ali Jaber juga menambahkan, kita yang tak memiliki kesibukan yang luar biasa jika dibandingkan sahabat Khalid bin Walid tadi sepatutnya merasa sangat malu jika tak bisa mengakrabkan diri kita dengan Al-Qur`an. Apalah nilai kesibukan yang kita miliki sebab bekerja maupun belajar jika dibandingkan dengan perjuangan maha berat yang dialami oleh sahabat Nabi ini.
Demikianlah diantara ulasan materi ceramah beliau yang sempat saya dengar melalui siaran radio kemarin. Mudah-mudahan pesan yang telah beliau sampaikan tersebut dapat kita amalkan.
Dan semoga untaian ceramah-ceramah beliau akan dapat menyalakan kembali bara cinta kita yang sejati kepada Al-Qur`an, kepada Dzat yang telah menfirmankannya, sosok yang telah menyampaikan dan meneladankannya, dan pada seluruh semesta yang dikasihi-Nya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H