Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Shalat dan Ajaran Keteraturan Hidup di Dalamnya

15 Januari 2021   08:40 Diperbarui: 15 Januari 2021   15:15 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sedang shalat (Tirto) 

Perihal ini juga telah Allah jelaskan di dalam Al-Qur'an mengenai fungsi ibadah shalat ini, yakni sebagai media untuk mengingat atau berdzikir kepada-Nya. Wa aqimi ash-shalaata lidzikrii. 

Orang yang hatinya senantiasa mengingat Allah tidak mungkin ia akan mengerjakan perbuatan yang mungkar. Sebab ia senantiasa menyadari keberadaan Allah yang senantiasa mengawasinya di setiap keadaan maupun di setiap waktu. 

Di samping terdapat pelajaran tentang kedisiplinan untuk menjaga keteraturan aktivitas dan waktu, dari amalan shalat tersebut kita juga dilatih untuk menjaga kualitas sebuah ibadah di tengah beragamnya kuantitas rakaat dan waktu-waktu dalam melaksanakannya. 

Kapan pun waktunya dan berapa pun jumlah rakaat yang harus didirikan, kualitas shalat seorang hamba haruslah tetap sama baiknya.

Pada perihal keragaman waktu dan rakaat inilah yang seakan juga tersirat sebuah pelajaran berharga lainnya bagi kita bahwa bagaimanapun adanya variasi cobaan yang dialami oleh manusia, sepatutnya hal ini tidak akan mengurangi kualitas atau kadar ketaqwaan yang mereka miliki kepada Allah SWT. 

Nilai-nilai ketaqwaan yang seorang hamba peroleh ketika melaksanakan shalat inilah yang harapannya akan semakin mengantar keshalihan mereka di tengah kehidupan manusia dan makhluk yang lainnya.

Dengan segala potensi ini, maka menjadi sangat pantas jika kemudian shalat ini dijadikan sebagai indikator utama dalam mengukur baik buruknya amal perbuatan seorang hamba ketika di akhirat kelak. Jika kualitas shalatnya baik maka juga baiklah seluruh amal perbuatannya. Begitu pula sebaliknya.

Sebab, melalui shalat inilah akan tercermin mengenai ukuran tentang seberapa khusyuk seorang hamba dalam mengingat Tuhannya dan seberapa jauh dampak dari kekhusyukan mengingat Tuhan itu dalam membentuk segala perilakunya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun