Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Foto Sang Kyai

2 Januari 2021   08:00 Diperbarui: 2 Januari 2021   19:23 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan matanya begitu teduh,
tak terlukis sedebu pun ambisi pada dunia.

Senyumannya teramat menenangkan
seakan penuh balutan doa selamat
dan pancaran kasih sayang bagi mereka yang memandang.

Melihat gambarnya
hilang segala gundah.
Membaca perjuangannya lahirkan gairahku untuk berbenah
sucikan hati tuk mengabdi
pada Sang Pencipta dan yang dicipta.

Sosoknya ingatkanku akan hakikat ciptaan,
tuk mengabdi dan menghamba.

Menghamba dalam peribadatan,
merajut temali saudara
yang saling berkasih
dan saling menjaga.

Meski dengannya takpernah ku bersua.
Namun hadirnya nyata terasa.
Inikah ruhul ukhuwah?

Butuh waktu
dan jalan yang panjang
tuk cari shahihnya jawaban.

Yang selalu kurasa adalah kerinduan-kerinduan
laksana buah harapan yang didamba olehnya.

Kekasihku selalu berbisik,
Kau kan berkumpul bersama yang kau kasihi.

Inilah titian awal jalanan
yang mengantarku kian karib dengannya.

Dialah penuntun hayatku
di tengah gulita kehidupan
petang dunia
gelap masa depan.

Dia tak hentinya meraih tanganku
dari tepi jurang tipuan
yang tak pernah bosan-bosannya menggoda.

Kepadaku ia berpesan,
Jangan pernah kau bercabang. Menggadaikan niatmu
dengan keintimanmu padaku.

Niscaya kau kan selalu terpelihara
dan semakin merasuk
dalam ruang-ruang bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun