Yusuf, maka kabar itu pun tak berselang lama kemudian telah tersebar di kalangan wanita-wanita di negeri itu. Rerata mereka menista dan menghujat perilaku wanita yang dianggap tak bermoral itu.
Usai terkuak kabar bahwa isteri dari petinggi Kerajaan Mesir itu telah mencoba menggoda pelayannya sendiri, yakniMengetahui dirinya mendapat cemoohan dari hampir seluruh wanita di negeri tersebut, maka isteri bangsawan itu tak tinggal diam dan berusaha untuk membela diri. Demi mewujudkan keinginannya itu, ia berencana untuk mengundang para wanita, khususnya siapa saja yang telah mengolok dirinya.Â
Undangan pun telah ia buat dan terkirim, hingga pada saat yang telah ditentukan telah banyak diantara wanita yang sudah hadir untuk memenuhi undangannya. Mereka tampaknya juga sudah siap untuk mendengar penjelasan apapun dari wanita itu, jika memang itu yang ia kehendaki.Â
Untuk menghormati seluruh tamu undangan yang hadir, maka ia juga telah menyiapkan berbagai hidangan, minuman, buah-buahan, beserta pisau untuk memotong sebagian makanan yang telah disiapkan.
Begitu dirasa semuanya telah berkumpul dan sedang asyiknya menikmati hidangan yang telah tersaji, maka wanita itu meminta Yusuf untuk menampakkan diri ke hadapan mereka.
Sejurus kemudian, pandangan seluruh wanita tamu undangan itu tertuju pada kehadiran Yusuf. Begitu memandanginya, mereka seolah terhipnotis oleh penampilannya yang begitu mempesona hingga tak terasa lagi kenikmatan dari makanan yang sedang mereka cicipi, sebab telah kalah oleh pancaran keindahan rupa Yusuf yang begitu menggoda.Â
Sebagian dari mereka yang memandanginya itu, ada yang sedang mengiris daging dan ada yang mengupas buah, hingga tak merasa bahwa yang mereka iris dan kupas adalah jemari tangan mereka sendiri, karena begitu terpikatnya mereka saat memandangi keelokan rupa wajah Sang Nabi. Begitu indahnya wajah dari Yusuf itu sehingga diantara mereka pun berkata:
"Segala kesempurnaan adalah milik Allah. Ini bukanlah sosok manusia, melainkan ia adalah jelmaan malaikat yang sangat mulia."
Setelah melihat keadaan mereka yang masih tampak begitu terperangah dan terpesona oleh keindahan wajah Yusuf ini, isteri bangsawan itu berusaha untuk memecah konsentrasi mereka dengan berkata:
"Nah, itulah dia orang yang telah membuatku terpikat, sehingga kemudian pada akhirnya kalian pun mencelaku. Dan sebenarnya, sebelumnya aku telah menggodanya dan berusaha untuk menundukkan dirinya, akan tetapi dia menolak. Dan pada akhirnya aku pun memberinya ancaman, jika dia tidak mau melakukan apa yang kumau, maka dia akan kupenjarakan dan dia pun akan menjadi orang yang hina."
Mendengar penuturan dari wanita itu, Yusuf pun berdoa: