"Ya, tujuannya mencari harta, caranya memperoleh harta, dan sikapnya setelah berhasil mengumpulkan harta."
"Benar juga ya Dul. Jadi bener nih, kamu nggak mau daftar CPNS?"
"Dulu, sebenarnya aku juga pernah punya pikiran untuk daftar PNS. Tapi, setelah kutahu gajiku nanti dibayar dari hutang negara yang berarti nantinya juga harus dibayar oleh anak cucuku rasanya aku jadi nggak tega untuk daftar jadi pegawai negeri. Mendingan dagang atau kerja wiraswasta saja yang sedikit-sedikit bisa ikut andil untuk membayari mereka yang mengabdi untuk negeri ini."
Gendon benar-benar tak menyangka kawannya akan berpikir sejauh ini.Â
"Oh, iya Ndon. Tiba-tiba saya kok jadi kepingin bocorkan salah satu mimpiku selama hidup ini."
"Apa itu Dul?"
"Dari dulu aku kok kepingin menyaksikan Indonesia ini suatu saat nanti akan bebas semua hutangnya dari negara lain tanpa harus menggadaikan apalagi menjual aset-asetnya. Saat itulah barangkali aku mau daftar jadi PNS."
"Bhuahaha.. Itu berarti kamu sampai mati pun nggak bakal daftar."
"Hush. Jangan bicara begitu. Percayalah pada kerja para pemangku sekaligus rakyat di negeri ini. Mereka pasti bisa mengupayakannya pada saatnya nanti."
"Semoga angan-anganmu itu benar Dul." jawab Gendon setengah pesimis.Â
"Percayalah!" Dul Kaher menatap Gendon dengan senyum penuh arti.Â