Tapi, di situ khan digambarkan mata si junior memicing sebelah? Apa kira-kira maknanya? Adakah kaitannya dengan Si Dajjal?Â
Aduh, pertanyaannya kok jadi kemana-mana sih? Tapi, nggak apa-apa lah. Silakan bertanya kalau memang tidak tahu. Ini masih mending daripada nggak tahu tapi lagaknya sok tahu.Â
Baik. Kalau menurut anggitan saya, si bocah yang memicingkan satu matanya ini bukanlah simbol dari dajjal. Bukan. Akan tetapi lebih pada makna proses yang dilalui oleh seorang penulis untuk mempertajam cakrawala berpikir dan memandang persoalan.
Dasarnya apa?Â
Kita tahu sendiri kan, kalau orang mau menembak, entah itu yang pakai ketapel atau pakai senapan, satu matanya selalu dipicingkan agar akurasi bidikan akan tepat sasaran.Â
Demikianlah pula kiranya yang terjadi pada penulis junior itu. Ia akan lekas memfokuskan pandangan dan wawasannya dalam menulis agar kualitas tulisannya semakin membaik dari waktu ke waktu.Â
Selain itu, gambar tersebut juga bisa diartikan bahwa si penulis ini lekas ingin memfokuskan dirinya di dunia kepenulisan. Sehingga ia pun berusaha dengan sebaik mungkin untuk dapat mengatur waktu menulisnya di sela-sela kegiatan lainnya.Â
TarunaÂ
Ikon ini digambarkan dengan seorang anak yang tengah bersiul-siul sambil memamerkan rambut jambul ala Elvis Presley-nya.
Jika saya mengamati tingkahnya ini, sepertinya mirip dengan ulah adik-adik kita yang masih duduk di tingkat SMP-SMA yang gemar memamerkan penampilan mereka untuk menggoda lawan jenis.Â
Akan tetapi, khusus untuk dugaan saya yang satu ini, saya berharap perkiraan ini keliru. Sebab saya tahu sendiri bahwa perilaku adik-adik kita itu, terutama yang sering baca Kompasiana, tidaklah sedemikian itu. Tidak jauh berbeda maksudnya. Hehe.Â