"Penyakit 3L inilah yang harus selalu mereka lawan sejak masih berada di bangku kuliah agar tidak mengakar ketika telah menjadi sarjana. Jika mereka tak sanggup melawannya, besar kemungkinan penyakit ini pun akan terus menghinggap saat mereka terjun di tengah-tengah masyarakat."
Saya pun menyimak dengan khidmat pesan demi pesan yang disampaikan oleh pria yang menjelang sepuh itu. Barangkali dengan menilik nasehat-nasehat darinya akan membawa kebaikan tersendiri bagi saya di masa kelak.Â
Usai pembicaraan yang singkat ini, sang bapak pemilik kosan pun bangkit perlahan dari kursinya, isyarat ia lekas mengakhiri percakapan. Sambil membuka pintu rumahnya beliau pun mohon diri dari saya.Â
Saya benar-benar bersyukur dapat berada di kosan ini. Sebab, selain tempatnya yang nyaman, ia pun masih dilengkapi dengan keramahan sang pemiliknya yang gemar berbagi hikmah seputar kehidupan.Â
Dengan segala kelengkapannya ini, rasa-rasanya tanpa ditemani secangkir kopi pun sudah cukup alasan bagi saya untuk terus menyinggahinya. [mam]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H