Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Calon Pemimpin yang Mendoakan Kemenangan Calon Lainnya

3 September 2020   04:45 Diperbarui: 3 September 2020   13:35 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, berbekal representasi kinerja sebelumnya saja tentu belum cukup menjadi jaminan bagi siapa saja untuk mengantarkan negeri ini menuju arah perbaikan, apalagi ia hanya sekadar menyuarakan visi dan misi yang masih begitu misteri dalam pelaksanaannya. 

Kita semua tahu bahwa visi misi memang menjadi arah pandang atas kebijakan yang akan dibentuk oleh sebuah pihak di masa mendatang. Tapi, dengan berkaca pada apa yang telah terjadi, siapa yang bisa menggaransi kepastian akan hal ini? Mengapa hal ini bisa terjadi?  

Telah kita sadari, keberadaan parpol kian menggelorakan polaritas, sekat, pengkotakan antara apa dengan apa, atau siapa dengan siapa. Dan bukan mencari cara bagaimana mempersatukan semua yang ada agar tidak saling terjadi benturan dalam melangkah bersama. 

Kiranya perbedaan antar pihak itu boleh saja terjadi, bagaimanapun bentuknya, baik itu berupa pendapat maupun partai politik. Namun, ia tetap harus diyakini sebagai langkah untuk saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain. 

Seperti halnya sepasang tangan dan kaki yang berlainan posisi, namun saling mengerti perannya masing-masing. Dengan posisinya yang berbeda tidak lantas menjadikannya berusaha untuk mengganggu anggota badan yang lain. Namun, ia ada justru untuk saling bahu-membahu demi saling melengkapi peran, yang muaranya adalah menghadirkan kemudahan bagi sang pemiliknya. 

Yang kiranya patut menjadi renungan kita bersama adalah siapakah sebenarnya pemilik tubuh itu? Apakah hakikat peran dari masing-masing anggota badan yang dapat mereka lakukan? Dan barulah jika masing-masing telah memahami posisi dan perannya itu akan berkemungkinan dapat berjalan beriringan, saling mendukung, dan tidak mungkin akan saling mengganggu satu sama lain. 

Mungkin saja ini akan menjadi langkah yang berat, namun seberat apapun langkah itu tentunya dapat dimulai dengan sebuah langkah yang ringan. Misalnya dengan mendoakan keselamatan bagi pihak lainnya dan mendoakan kesuksesan bagi mereka. 

Bukankah dengan saling memahami peran dan saling mendoakan kemenangan pihak lain ini sebenarnya juga mengantarkan kemenangan pada pihak sendiri? Yakin tidak yakin, itu kembali pada diri masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun