Sejak detik-detik awal dari lagu ini, saya merasakan tiap nada dan lirik dari lagu Kotak ini begitu kalem namun memiliki rasa "kehidupan" tersendiri yang tidak dimiliki oleh lagu-lagu rancaknya yang pernah rilis sebelumnya. Pesan yang disampaikan di dalamnya melahirkan imajinasi yang begitu kuat, seakan begitu mengena dan menggetarkan hatimu.. hatimu...Â
Mohon maaf, saya jadi typo saat menuliskannya sebab terlalu terhanyut terbawa oleh indahnya suara Mbak Tantri yang tepat di lirik ini.
Pesan pertama yang saya dapat setelah mendengar lagu ini adalah hendaknya seseorang bersegera untuk bangkit dari keterpurukannya begitu ia merasa terjatuh akibat kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya di masa lalu.Â
Meskipun telah terjerembap dalam dunia yang paling kelam sekalipun, hendaknya seseorang tidak terlalu larut untuk menghakimi setiap kesalahannya hingga menyebabkannya menjadi putus asa dalam menjalani sisa-sisa kehidupan. Dan sepatutnya, ia pun berbuat yang sebaliknya. Ia harus mampu untuk lekas berdamai dengan dirinya, memaafkan dirinya sendiri. Sebab, serendah apapun seseorang itu terjatuh, tetap saja ia adalah makhluk yang berharga di hadapan Tuhan.
Pesan kedua yang saya tangkap dari lagu ini adalah setiap manusia tentu memiliki potensi tersendiri yang dititipkan oleh Tuhan pada diri mereka. Potensi itulah yang harus mereka temukan dan mereka kembangkan dengan semaksimal mungkin. Hal ini sebagaimana dijelaskan melalui pitutur puisi yang disampaikan oleh Mbah Nun di tengah-tengah lagu ini:
Manusia mengembarai langitÂ
Manusia menyusuri cakrawalaÂ
Tidak untuk menguasainyaÂ
Melainkan untuk menguji dirinyaÂ
Apakah ia bertahanÂ
Menjadi manusia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!