Saya sedikit tenang ketika melihat orang lain tenang-tenang saja karena mungkin itu situasi biasa. Untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, kami keluar dek dan nongkrong di depan janjungan kapal. Pikir saya, kalaupun roboh, kami tak terjebak di dalam ruangan kapal.
Setelah hampir setengah jam mogok, akhirnya kapal jalan lagi sehingga total waktu perjalanan menjadi lebih dari 3 jam. Untungnya, ketiga anak saya yang untuk pertama kalinya naik kapal tidak ada yang mabuk sehingga ketika turun di pulau yang dituju, kami bergembira karena sudah sampai di tujuan dengan selamat.
Yah, tarif kapal ini cukup murah, hanya Rp 50 ribu per orang, hampir setengahnya dari Kapal Ekspres Bahari yang tarifya Rp 85 ribu. Kalau anda kesana, jangan harap dapat kenyamanan dan ketepatan waktu di kapal ini. Tapi secara umum oke-oke aja kalau mau menghemat, namanya juga perjalanan wisata. Perjalanan seperti ini akan terbayar oleh kegiatan wisata yang diperoleh di pulau tersebut.
Karena agak khawatir kapalnya dapat yang reyot dan pake acara mogok juga, pulang kami naik Kapal Ekspres Bahari. Kapal ini cukup cepat sehingga waktu tempuhnya tidak sampai 1,5 jam. Tapi sibungsu malah mabuk dengan kapal ini karena goncangannya lebih besar.
Bersambung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H