Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

35 Tahun Memiliki Tukang Cukur Pribadi

18 Februari 2023   07:31 Diperbarui: 18 Februari 2023   07:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dan mohon maaf bagi anda yang merasa memiliki kriteria di atas dan berminat untuk mendaftar menjadi tukang cukur pribadi saya, pendattaran telah saya tutup sejak tigapuluh lima tahun yang lalu. Saya telah menemukan seorang ahli cukur rambut yang sesuai dengan kriteria saya di atas.


Maka hari nari selama puluhan tahun ini, saya dengan perasaan bahagia bisa mencukur rambut saya, kapanpun saya ingin. Kadang sambil bercerita tentang keindahan masalalu, atau berbincang ringan tentang betapa hidup ini terasa bahagia ketika setiap kita bisa memaknai  perjalan kehidupan, tak terasa rambut dikepala telah rapi dicukur.


Kadang saya pandangi tukang cukur pribadi dengan agak lama. wajahnya yang dulu cantik ketika pertama kali memotong rambut saya, kini setelah puluhan tahun bekerja tetap cantik dan mempesona. Wajahnya selalu di hiasi senyum, "bahagia " katanya ketika suatu hari saya tanyakn alasan mengapa ia selalu bisa tersenyum selama puluhan tahun. Tetap setia dengan saya, sayapun berjanji akan tetap bersetia kepadanya, hingga maut memisahkan.


Begitulah para pembaca yang budiman, puluhan tahun memiliki seseorang yang setia untuk mencukur rambut saya, itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri dalam hidup. Bahagia itu ternyata dekat, sederhana, tidak melulu membutuhkan limpahan harta.
Siapapun bisa memiliki tukang cukur pribadi seperti saya, yang penting dan utama adalah, kita harus bisa berkomitmen dengan janji, setia, tidak pernah dusta apalgi menyakiti.


Nikmat mana lagi yang hendak aku dustakan dalam hidup ini.


Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun