Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

35 Tahun Memiliki Tukang Cukur Pribadi

18 Februari 2023   07:31 Diperbarui: 18 Februari 2023   07:42 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ikustrasi tukang cukur/sumber: pixabay.com


Saya bukan orang kaya atau orang dengan jabatan tinggi dimasyarakat. Bahkan saya sesungguhnya orang biasa yang terbiasa hidup sederhana apa adanya. Tapi untuk urusan cukur rambut, saya memiliki keistimewaan sendiri.
Sudah lebih tigapuluh tahun lamanya saya memiliki tukang cukur rambut pribadi. Siap sedia setiap saat, duapuluh empat jam sedia melayani cukur rambut.


Untuk urusan cukur rambut, saya memang tidak pernah main main atau sembrono. Tidak sembarang tukang cukur bisa memotong rambut saya, ada kriteria khusus bagi siapa saja yang ingin menjadi tukung cukur pribadi.


Ini kriteria tukang cukur pribadi saya:


1.Wanita


2.cantik


3.lemah lembut


4.Setia


5.Pengertian


6.Sopan


7.Dan ini yang terpenting, keibuan


Fasilitas yang didapatkan oleh tukang cukur pribadi saya adalah:


Jaminan nafkah


Perlindungan duapuluh empat jam


Rumah dengan segala isinya


Perhatian dan kasih sayang


Jaminan hari tua


Kontrak seumur hidup


Jaminan kebahagiaan lahir dan batin


Kerja tidak kerja, gaji tetap dibayar


Haji dan umroh, insyaallah suatu hari nanti


Demikianlah keadaanya, meskipun saya bukan orang kaya yang bergelimang harta, tapi saya punya kesanggupan untuk memberi yang terbaik kepada tukang cukur pribadi.


Dan mohon maaf bagi anda yang merasa memiliki kriteria di atas dan berminat untuk mendaftar menjadi tukang cukur pribadi saya, pendattaran telah saya tutup sejak tigapuluh lima tahun yang lalu. Saya telah menemukan seorang ahli cukur rambut yang sesuai dengan kriteria saya di atas.


Maka hari nari selama puluhan tahun ini, saya dengan perasaan bahagia bisa mencukur rambut saya, kapanpun saya ingin. Kadang sambil bercerita tentang keindahan masalalu, atau berbincang ringan tentang betapa hidup ini terasa bahagia ketika setiap kita bisa memaknai  perjalan kehidupan, tak terasa rambut dikepala telah rapi dicukur.


Kadang saya pandangi tukang cukur pribadi dengan agak lama. wajahnya yang dulu cantik ketika pertama kali memotong rambut saya, kini setelah puluhan tahun bekerja tetap cantik dan mempesona. Wajahnya selalu di hiasi senyum, "bahagia " katanya ketika suatu hari saya tanyakn alasan mengapa ia selalu bisa tersenyum selama puluhan tahun. Tetap setia dengan saya, sayapun berjanji akan tetap bersetia kepadanya, hingga maut memisahkan.


Begitulah para pembaca yang budiman, puluhan tahun memiliki seseorang yang setia untuk mencukur rambut saya, itu adalah sebuah kebahagiaan tersendiri dalam hidup. Bahagia itu ternyata dekat, sederhana, tidak melulu membutuhkan limpahan harta.
Siapapun bisa memiliki tukang cukur pribadi seperti saya, yang penting dan utama adalah, kita harus bisa berkomitmen dengan janji, setia, tidak pernah dusta apalgi menyakiti.


Nikmat mana lagi yang hendak aku dustakan dalam hidup ini.


Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun