Langit rubuh, bintang jatuh
Bagiku, rasaku
Tetiba gelisah mendera, keringat dingin mengucur membasahi samudera.
Rasaku, pikirku.
Mulut terkunci tak mampu menyapa, otak berputar mengelilingi alam dunia.
Layar dibentangkan, rekaman kejadian diperlihatkan. Jutaan adegan memenuhi penyesalan.
Hendak menggapai  tangan lunglai
Hendak menghindar, kaki lumpuh sulit digerakan.
Hanya ratapan sekitar, tangis kesedihan oleh mereka yang mengaku kehilangan.
Kemudian gelap, pekat, perlahan seperti berenang di arus deras kelam namun melambat.
Tak ada waktu kembali, tak sempat mengucapkan terimakasih.
Pergi.
#####
Baganbatu, desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H