Tangan menadah kelangit
Suara lirih memelas meminta
"Tuhan, beri kami kemakmuran. Sawah ladang habis terjual, anak keturunan hanya mampu menjadi kuli"
Doa tak berlebihan
Keinginan  sederhana akan perubahan keadaan
Maka sejak saat itu, seribu pinta segera bergemuruh. di kolong jembatan, emperan apartemen, ladang sepetak kering kerontang.
Wajah memelas, tubuh bergetar berharap belas kasihan alam, riuh suara tanpa rupa mengaminkan
Langit tetiba gempar, para penghuni bumi ramai menancapkan lidi sebagai tumbal.
Lidi perlambang sangkalputung penyambung harapan, menerjemahkan mau alam menyumbang sedikit kebaikan
Lelah telah terbayar
Tinggal menunggu hujan keajaiban
Semoga segera di datangkan
Pemimpin adil menyulap kemakmuran
Pinta hamba kepada Tuhan
#####
Baganbatu, oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H