Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Senyum dan Tawa, Kemudian Tangis untuk Hal Berbeda

8 September 2022   06:34 Diperbarui: 8 September 2022   06:44 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ironi kemudian tragedi

Bersedih kemudian bernyanyi

Padahal kita dan mereka tak saling mengerti tentang derita ini

Kemudian aku menidurkan anak kecil dengan dongeng kemakmuran

Engkau mendendangkan betapa suci pengorbanan para pahlawan

Mereka mengmandangkan propaganda bahwa semua ini demi kebaikan bersama

Padahal kita terpisah oleh tawa, tangis, dan derita yang tidak pernah mereka alami sebelumnya

Kita akhirnya menangis dan tertawa untuk hal yang berbeda

Kita jelatah, mereka penguasa

Kita menerima perintah, mereka yang membangun titah

#####

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun