Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Waktu

12 Agustus 2022   19:50 Diperbarui: 12 Agustus 2022   20:05 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika waktuku masih panjang, ku anggap ia hanya bagian tak penting dari keadaan. Siang atau malam, ketika ia pergi kemudian meradang, tak sedetikpun perhatianku teralih untuk sekedar menyapa atau menanyakan apa kabar.

Waktu hanya permainan

Waktu seperti hiasan usang riang kehidupan

Ketika waktuku tinggal sedikit, ku sadari kini bahwa waktu telah begitu baik. Mendekapku ketika airmata jatuh karena hianat jiwa, tak pergi meskipun caci-maki terlontar keji dari mulut ini.

Waktu mendatangiku dengan nasihat layaknya sahabat

Waktu memberi ingat bahwa kepastian akhir nyata adanya

Aku menangis meratapi kedunguan diri

Aku menyesali telah mencampakan waktu seperti sampah basi tak memiliki arti

ketika waktu benar-benar meninggalkan diri, memutuskan angan dengan keinginan, merenggut mimpi bersama kenyataan

Aku sendiri di ruang hampa

Aku mencari teman sejati tempat dulu mengucap janji sehidup semati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun