Banyak kisah tumpah di atas meja, tumpukan profosal mempengaruhi sudut pandang, Ada air mata, kisah cinta, sengketa tuan tanah dan budaknya, bahkan kisah konflik otak kiri dan nuraninya. Semua berserakan begitu saja,
Di tingkahi asap rokok memabukan, di selingi kriuk kacang goreng pengusir kebosanan, satu persatu kisah di lempar kepemakaman. tanpa iba , tanpa upacara, tanpa iringan doa. Bahkan aroma duka kalah pamor dengan cekikikan cicak rumah.
Kisahku, kisahmu, kisah kita semua, tak lebih berharga dari coretan kisah picisan. hanya lembaran usang pengganggu pemandangan.
Kapan kisah kita mempunyai nilai tambah?
Kapan kegelisahan hati kita di anggap jerit putus asa?
Kapan?
######
Baganbatu, April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H