Dua hari yang lalu, bersandal jepit motif beludru, rambut dikepang ikatan karung jerami. Bibir ndower penuh gincu, mata mendelik tertutup debu.
"Ei Dont Lex Sh", berulang kali ejaan antaberantah hingga hari senja. Tiba-tiba menangis, sekejap kemudian berjingkrak menirukan Leonal Kaskhidy.
Hari ini, duduk termenung di depan bank umum, segepok uang bergambar pesawat terbang dalam genggaman. Asap rokok mewakili kenalpot peradaban, cengar-cengir persis artis yang mendadak tenar karena video bun.
Di mana jadwal untuk besok? buku agenda dari tikar pandan bertulisan rapi. Senin menghadiri seminar para tukang onar, siangnya menjadi pembicara para kaum putus asa di menara segitiga, malamnya kembali beraksi  memetik gitar di kuburan sunyi.
Jangan terkejut. Deposito semakit melecut, kerumunan kecoa dan lalat antri mengharap. Tanda tangan, surat wasiat, buku panduan.
*****
Bagan batu, desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H