Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Thang Ei Dont Lex Sh

6 Desember 2020   12:37 Diperbarui: 6 Desember 2020   19:54 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari yang lalu, bersandal jepit motif beludru, rambut dikepang ikatan karung jerami. Bibir ndower penuh gincu, mata mendelik tertutup debu.

"Ei Dont Lex Sh", berulang kali ejaan antaberantah hingga hari senja. Tiba-tiba menangis, sekejap kemudian berjingkrak menirukan Leonal Kaskhidy.

Hari ini, duduk termenung di depan bank umum, segepok uang bergambar pesawat terbang dalam genggaman. Asap rokok mewakili kenalpot peradaban, cengar-cengir persis artis yang mendadak tenar karena video bun.

Di mana jadwal untuk besok? buku agenda dari tikar pandan bertulisan rapi. Senin menghadiri seminar para tukang onar, siangnya menjadi pembicara para kaum putus asa di menara segitiga, malamnya kembali beraksi  memetik gitar di kuburan sunyi.

Jangan terkejut. Deposito semakit melecut, kerumunan kecoa dan lalat antri mengharap. Tanda tangan, surat wasiat, buku panduan.

*****

Bagan batu, desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun