Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Surah Yaasiin dari Emak

10 April 2020   06:24 Diperbarui: 10 April 2020   07:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanie! Ya pasti ada hubunganya dengan Melanie. Teman satu jurusan dengan Burhan yang akhir-akhir ini dekat secara personal dengan dirinya. Bahkan ia beberapa kali memaksa mampir ke apartemen tempat Burhan tinggal. Sesuatu yang biasa menurut budaya sana, tapi sesuatu yang kurang pantas untuk Burhan yang seorang muslim. Apalagi itu di lakukan di tengah larut malam.

Dan puncaknya adalah ketika Melanie mengajak Burhan memasuki diskotik untuk merayakan ulang tahunya. Seumur-umur Burhan tidak pernah melakukan perayaan ulang tahun, bahkan mengingat hari kelahiranpun ia sudah hampir-hampir lupa. Burhan tidak melakukan sesuatu yang aneh selama di diskotik, tidak minum yang beralkohol, tidak menghisap rokok, tidak turun  berdisko ria seperti semua orang yang ada di dalam diskotik.

Tapi Melanie memeluknya dengan erat sebelum mereka pulang ke apartemen, menghadiahkan kecupan mesra dan hangat di bibir Burhan. Lagi-lagi sesuatu yang lumrah menurut adat kebiasaan bagi Melanie dan orang-orang di sana, tapi sesuatu yang sangat terlarang bagi Burhan si anak Emak.

Apakah Emak hendak mengingatkan Burhan agar tidak terjatuh kelembah kemaksiatan? Apakah ini cara Tuhan menegur hambanya yang lalai dan khilap? Atau ini pertanda Emak di kampung juga merasakan ada sesuatu yang tidak pantas tengah terjadi dengan buah hatinya?

"Emak. Maafkan Burhan. Diri ini hampir terlena dengan jerat dunia yang berupa kenikmatan menyimpan racun di dalamnya."

Burhan berharap permohonan maafnya di sampaikan Tuhan kepada Emak tersayangnya. Dan Burhan yakin akan hal itu.

Lantunan surah Yaasiin tetap menyertai kemanapun dan kapanpun  Burhan berada. Suara itu terdengar memenuhi seluruh rongga dada Burhan untuk senantiasa ingat kepada sang maha kuasa. Ternyata kasih sayang seorang ibu sepanjang hayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun