Melanie! Ya pasti ada hubunganya dengan Melanie. Teman satu jurusan dengan Burhan yang akhir-akhir ini dekat secara personal dengan dirinya. Bahkan ia beberapa kali memaksa mampir ke apartemen tempat Burhan tinggal. Sesuatu yang biasa menurut budaya sana, tapi sesuatu yang kurang pantas untuk Burhan yang seorang muslim. Apalagi itu di lakukan di tengah larut malam.
Dan puncaknya adalah ketika Melanie mengajak Burhan memasuki diskotik untuk merayakan ulang tahunya. Seumur-umur Burhan tidak pernah melakukan perayaan ulang tahun, bahkan mengingat hari kelahiranpun ia sudah hampir-hampir lupa. Burhan tidak melakukan sesuatu yang aneh selama di diskotik, tidak minum yang beralkohol, tidak menghisap rokok, tidak turun  berdisko ria seperti semua orang yang ada di dalam diskotik.
Tapi Melanie memeluknya dengan erat sebelum mereka pulang ke apartemen, menghadiahkan kecupan mesra dan hangat di bibir Burhan. Lagi-lagi sesuatu yang lumrah menurut adat kebiasaan bagi Melanie dan orang-orang di sana, tapi sesuatu yang sangat terlarang bagi Burhan si anak Emak.
Apakah Emak hendak mengingatkan Burhan agar tidak terjatuh kelembah kemaksiatan? Apakah ini cara Tuhan menegur hambanya yang lalai dan khilap? Atau ini pertanda Emak di kampung juga merasakan ada sesuatu yang tidak pantas tengah terjadi dengan buah hatinya?
"Emak. Maafkan Burhan. Diri ini hampir terlena dengan jerat dunia yang berupa kenikmatan menyimpan racun di dalamnya."
Burhan berharap permohonan maafnya di sampaikan Tuhan kepada Emak tersayangnya. Dan Burhan yakin akan hal itu.
Lantunan surah Yaasiin tetap menyertai kemanapun dan kapanpun  Burhan berada. Suara itu terdengar memenuhi seluruh rongga dada Burhan untuk senantiasa ingat kepada sang maha kuasa. Ternyata kasih sayang seorang ibu sepanjang hayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H