Ternyata agama islam yang  di pedomani lewat alquran,sangat menitik beratkan keimanan dan keselamatan,kebahagiaan manusia yang yakin dan percaya kepada Allah.poligami di perbolehkan,tapi di sertai dengan syarat yang sudah di tetapkan di dalam alquran.dan itu bukan syarat main-main,ini perkara yang serius.
Siapa yang mengaggap remeh syarat dan tujuan berpoligami,maka bersiap-siaplah menerima adzab ALLAH yang sangat pedih.jadi,islam sangat keras mengatur syarat bagi ummatnya yang ingin atau berniat melakukan poligami.
Inilah yang menjadi sebab mengapa walaupun saya menyetujui poligami tapi sampai hari ini,saya belum berani melakukanya.takut tidak bisa berlaku adil,takut di murkai ALLAH,takut bila nanti perkawinan yang kedua,ketiga ,malah menimbulkan kerusakan dan kedzoliman bagi orang lain
Dari ayat ke tiga surah An-Nisaa di atas,ternyata hak wanita sangat di hargai,derajat wanita benar-benar di tinggikan.secara garis besar,lelaki dalam pandangan islam boleh berpoligami.tapi harus bisa menghadirkan sikap dan sifat adil dahulu pada diri sendiri.
Barang siapa meng abaikan syarat ini,kemudian melakukan poligami ternyata perkawinan itu mendzolimi pihak wanita (istri) dan anak keturunanya,maka siap-siaplah menerima adzab ALLAH yang sangat pedih.bagi manusia yang mengaku beriman kepada ALLAH dan rasulnya,murka dan adzab ALLAH adalah kemalangan terbesar yang tiada ujung.
Intinya,segala perintah dan hukum di dalam alquran adalah dalam rangka ibadah kepada ALLAH.bila niat kita semata-mata beribadah dan mengharap ridha-NYA,mustahil kita masih berpikir hendak melakukan poligami,sementara sifat adil belum mampu kita hadirkan.
Bila sekarang islam di persepsikan sebagai agama yang kurang menjunjung tinggi hak para wanita,sesungguhnya itu adalah akibat dari maraknya pelaku poligami yang tidak mematuhi aturan yang telah di gariskan oleh agama.sesungguhnya,di sinilah letak masalah pro-kontra ini bermula.
Jadi kapan Kang Marakara menambah istri lagi? Jawabnya sederhana,insyaAllah nanti bila sudah bisa berlaku adil.adzab ALLAH sangat pedih bagi ummatnya yang meng akal-akali aturan agama hanya untuk memuaskan nafsu rendahnya.
"Tunggu aku bisa berlaku adil, kan ku lamar engkau menjadi istri keduaku"
Salam satu wanitaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H