Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ampun

19 Juni 2019   13:24 Diperbarui: 19 Juni 2019   13:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu engkau begitu garang hendak membakar matahari, engkau ajak berkelahi bintang yang tinggi. Engkau rubah gerak mata angin, siapa yang berbeda engkau anggap salah, bila tak sama berarti musuhnya

Kini ketika hukum mulai menjeratmu,engkau hendak lari lintang pukang, memohon ampun setelah banyak korban berjatuhan, ber alibi semuanya bukan niatan

Berapa kerusakan yang engkau timbulkan, berapa banyak rakyat biasa yang jadi korban. Engkau belokan kata-kata sesuai selerah, engkau rubah makna menjadi amarah

Tinggalah sampai membeku di dalam sana, tak ada tempat lagi bagi manusia durjana. Walau engkau berkila dengan seribu dusta, kebenaran hakiki akan tampak jua

Bagan batu 19 juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun