Pagi ini, ketika dingin dan sunyi bergandengan tangan menghianati mimpi, aku dapati sekujur tubuhku masih terjebak di kubangan nista. Bersama serigala malam ku hamburkan segala keinginan, bersama sanjungan sang kelam, ku puaskan luapan dosa
Aku mulai lupa bila mimpi dan pagi tak pernah sehati, ciptakan pedang tajam pemenggal keinginan. Aku masih belum mampu menegakan kedua tulang kaki, sekedar hantarkan langkah menjauh dari segala yang melenakan
Pagiku masih berkelahi dengan mimpi, memperebutkan cuilan cuilan hati yang mulai basi,menarik segala simpati agar memilih keinginan dan hayalan. Aku hanya mampu terdiam, bahkan ketika sang mentari mengajaku mencicipi kenyataan, aku masih belum sanggup tuk menentukan
Bagan batu 20 mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H