Sambil bersiap siap menuju TPS untuk melakukan pencoblosan,berbekal pilihan yang sudah di godok matang matang,mari kita bulatkan tekat untuk menjadi pelaku sejarah.menunaikan darma bakti untuk ibu pertiwi.
Setelah kampanye yang melelahkan,saatnya kita melupakan segalah perbedaan.kau ,aku,mereka,adalah satu nusa satu bangsa.beda pilihan bukan penghalang,beda pilihan bukan sekat yang harus memisahkan.
Buang jauh jauh segala perbedaan,sambut kembali harapan baru setelah pencoblosan.senyum ramah untuk semua,tanpa perlu di ingat lagi nomor berapa yang di coblosnya.keluar dari bilik suara,yakinlah kita semua adalah sama.
Silaturahim setelah pencoblosan?
mengapa tidak,yang muda mendatangi yang tua,anak mendatangi orang tua,murid mendatangi gurunya,tetangga mendatangi sebelah rumahnya.kita jalin kembali rasa persaudaraan yang sempat renggang selama kampanye,kita ikat lagi hubungan yang hampir putus karena politik.
Tak perlu menunggu hari esok,agar luka di hati segera terobati.saya yakin kita semua pasti merindukan suasana damai,mesrah,bahagia,seperti sedia kala.
Salam pemilu damai.
#serial tulisan sampah.
Ditulis sambil mengumpulkan niat untuk silaturahim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H