Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perdukunan Politik 2019, Adakah yang Masih Melakukanya?

9 Maret 2019   19:13 Diperbarui: 9 Maret 2019   19:26 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukun lagi ber aksi.foto : tempo/robin ong

2) kadar keimanan
Seorang caleg atau politisi yang meminta bantuan dukun untuk memenangkan dirinya dalam ajang  pemilu, sesungguhnya keimananya bisa di pastikan sedang dalam titik terendah dalam hidupnya.hanya karena hasrat politiknya untuk berkuasa, akal sehat dan norma norma agama berani di langgarnya.

Apalagi dalam ajaran islam,meminta bantuan kepada seorang dukun dapat menghantarkanya kepada kemusrykan.karena telah bergantung selain kepada ALLAH.

3) kultur masyarakat
Penomena perdukunan dalam politik nampaknya khas dunia politik indonesia.kultur masyarakat yang masih percaya dengan hal hal mistik dalam kehidupan sehari hari, ikut berperan melanggengkan praktek ini.

Tentu hal ini bisa di atasi dan diminimalisir bila para caleg dan politisi punya kepercayaan diri yang tinggi, dan di dukung keimanan yang mumpuni.

Lalu apakah dalam pilpres dan pileg 2019 ini, praktek perdukunan dalam politik masih terjadi? tentu kita sulit membuktikanya. Mudah mudahan para politisi kita makin dewasa dan mengedepankan akal sehat dalam berpolitik.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun