Dunia politik memang dunia untuk merebut kekuasaan, segala cara akan di tempuh oleh seorang politisi agar ambisinya dapat duduk di kursi kekuasaan dapat terwujud, mulai dari pencitraan, tebar tebar uang atau bantuan dan sibuk melakukan kunjungan ketokoh tokoh masyarakat yang punya banyak pengaruh dan pengikut.
Bak seorang pemain sandiwara ulung, seorang politisi harus pandai pandai membaca situasi di panggung depan menampilkan sosok yang santun, dermawan, terpelajar, cerdas bahkan religius. Semua itu dilakukan hanya untuk satu tujuan, mendapat dukungan sebesar besarnya dari masyarakat yang ujung ujungnya hanya kekuasaan.
Sementara di panggung belakang, seorang politisi bisa saja melakukan berbagai macam cara agar hasrat nafsunya untuk menduduki kursi kekuasaan bisa tercapai bahkan bila perlu melakukan hal hal mistik sebagai solusi Dan jasa seorang dukun di anggap yang paling tepat untuk melakukanya.
Penomena perdukunan di dunia politik tanah air bukanlah barang baru. Kultur sebahagian besar masyarakat indonesia yang masih mempercayai hal hal mistik dalam kehidupan sehari hari ikut menyuburkan praktek ini.
Seperti pengakuan artis Adly fairuz yang di datangi seseorang yang mengaku sebagai dukun yang menjanjikan mampu menolong sang artis lolos dan menang di pileg 2019 ini (kompas.com 26 januari 2019).
Terlepas apakah orang tersebut adalah dukun sungguhan atau hanya modus penipuan dan kita bersyukur Adly fairuz menolak dan tak menanggapinya, tapi dari kejadian ini kita bisa sedikit merabah bahwa praktek politisi yang menggunakan jasa dukun untuk memenangkan pileg tidak bisa dinafikan.
Kepercayaan diri dan iman
Di zaman yang serba moderen dan demokrasi di gadang gadang sudah semakin matang dan dewasa, ternyata perilaku sebahagian kecil politisi kita masih tertinggal tak mampu menyesuaikan zaman.
Manusia yang terbiasa melakukan segala sesuatunya dengan cara dan perhitungan yang rasional dan ilmiah ternyata ada orang orang yang nampak terpelajar dan punya cara pandang jauh kedepan, masih mau dan tidak malu untuk meminta jasa seorang dukun untuk memuluskan tujuanya. Ada tiga hal yang mempengaruhi seorang politisi sampai melakukan praktek perdukunan dalam politik.
1) kurang percaya diri
Menjadi seorang politisi memang di tuntut untuk menjadi manusia super yang mampu menampung, mengelolah, mencari penyelesaian dari sekian banyak masalah yang timbul di masyarakat.
Bagi para caleg yang sesungguhnya tidak punya kemampuan dan keahlian yang memadai untuk jadi wakil rakyat atau pejabat, praktek perdukunan diyakini bisa mendongkrak kepercayaan diri seorang politisi.walaupun secara akal sehat sulit di cari pembenaran dari alasan ini.