Mohon tunggu...
Eka Nurlela
Eka Nurlela Mohon Tunggu... -

Hanya wanita sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jingga untuk Senja.

24 Juni 2014   19:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan inginku lakukan hal ini, tapi selalu saja rasa yang dihadirkan dari tikaman keras tepat di hatiku  muncul menutupi semua, luka itu pun tak kunjung sembuh terus basah dan perih.

Bertahun-tahun selimut luka ini menggulungku dan jauh dari sekitarku yang jelas nampak. Tangis ibuku pun selalu saja terurai tiap kali melihatku yang tak lebih dari mayat hidup yang bisa berjalan.

"Jingga, tolong kamu berhenti siksa diri kamu! Sampai kapan nak?" Ibuku menangis sambil memelukku erat.

"Aku gak akan berubah, sampai Senja yang akan kembalikan ini semua bu. Maafkan aku!"

"Itu tak akan mungkin putraku, kamu harus sadar dan terima semua ini. Senja tak mungkin bisa kembalikan ini, untuk menolehmu pun saja Senja tak akan bisa. Dia bukan milikmu." Makin terisak saja ibuku.

"Tapi bu, kenapa Senja harus hadir? Dan kenapa Senja lantas pergi tinggalkan nama dan kenangan manisnya di hatiku? Lalu tanpa pamit dia pergi bersama pria lain."

"Nak..dengarkan ibu! Tak semua yang pernah bersama kan bersatu, dan tak semua yang bersatu selalu berjodoh. Senja bukanlah jodohmu nak."

Mati rasa..aku dengar kata-kata ibu jelas di pendengaranku, tapi sulit untuk kupercayai itu semua. Aku hanya ingin Senja kembali untukku dan tak akan ada lagi yang mampu merebutnya.

Banyak cinta gadis lain yang dengan tulus temaniku, dan rasa yang Senja berikan tak akan sama. Dan pada akhirnya gadis yang dekatiku pun pergi karena diamku.

Hanya setia kudatangi tempat terindahku bersama Senja. Di mana tempat itu adalah tempatku bertemu dengannya, tempat kuungkapkan rasaku padanya, dan tempat aku dan dirinya menjadi satu dalam ikatan kekasih.

"Aku mencintaimu juga Jingga, aku tak ingin kau tinggalkanku! Dan tolong jangan biarkanku meninggalkanmu! Karena aku hanya ingin berakhir denganmu." Kalimat yang tersisa dalam benakku sampai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun