Mohon tunggu...
Kanadia Putri Morisca
Kanadia Putri Morisca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Syiah Kuala, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Suka musik

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mendeteksi dan Mencegah Kecurangan Akuntansi: Strategi dan Tantangan dalam Mengamankan Keandalan Informasi Keuangan

6 Maret 2024   11:41 Diperbarui: 6 Maret 2024   11:41 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, pencegahan saja tidaklah memadai, internal auditor harus memahami pula bagaimana cara mendeteksi secara dini terjadinya kecurangan-kecurangan yang timbul. Tindakan pendeteksian tersebut tidak dapat digeneralisir terhadap semua kecurangan. Masing-masing jenis kecurangan memiliki karakteristik tersendiri, sehingga untuk dapat mendeteksi kecurangan perlu kiranya pemahaman yang baik terhadap jenis-jenis kecurangan yang mungkin timbul dalam perusahaan.

Berikut adalah gambaran secara garis besar pendeteksian kecurangan berdasarkan penggolongan kecurangan diatas:

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)
Kecurangan dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapat dideteksi melalui analisis laporan keuangan sebagai berikut:
analisis vertikal, yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara item-item dalam laporan laba rugi, neraca, atau laporan arus kas dengan menggambarkannya dalam persentase.
analisis horizontal, yaitu teknik untuk menganalisis persentase persentase perubahan item laporan keuangan selama beberapa periode laporan.
analisis rasio, yaitu alat untuk mengukur hubungan antara nilai-nilai item dalam laporan keuangan.

2. Asset Misappropriation (Penyalahgunaan Aset)
Teknik untuk mendeteksi kecurangan-kecurangan kategori ini sangat banyak variasinya. Namun, pemahaman yang tepat atas pengendalian intern yang baik dalam pos-pos tersebut akan sangat membantu dalam melaksanakan pendeteksian kecurangan. Dengan demikian, terdapat banyak sekali teknik yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi setiap kasus penyalahgunaan aset. Masing-masing jenis kecurangan dapat dideteksi melalui beberapa teknik yang berbeda.

3. Corruption (Korupsi)
Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi melalui keluhan dari rekan kerja yang jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang tidak puas dan menyampaikan komplain ke perusahaan. Atas sangkaan terjadinya kecurangan ini kemudian dilakukan analisis terhadap tersangka atau transaksinya. Pendeteksian atas kecurangan ini dapat dilihat dari karakteristik (red flag) si penerima maupun si pemberi.

Pencegahan kecurangan memerlukan pendekatan holistik yang mencakup kebijakan, prosedur, dan kontrol internal vang kuat. Hal ini termasuk pemisahan tugas yang jelas, penegakan kebijakan etika dan integritas, pelatihan karyawan tentang risiko kecurangan dan konsekuensinya, serta implementasi sistem pengawasan dan pelaporan yang efektif.

Meskipun strategi dan langkah-langkah pencegahan yang kuat, masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mengamankan keandalan informasi keuangan dari praktik kecurangan akuntansi. Tantangan tersebut termasuk kecanggihan teknik kecurangan yang semakin berkembang, ketidakpastian dalam mendeteksi kecurangan yang dilakukan dengan cerdik, dan keterbatasan sumber daya untuk melaksanakan pencegahan dan deteksi kecurangan yang efektif.

Source :

https://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/Gambar/PDF/cegah_deteksi.pdf

https://www.researchgate.net/publication/318459332_Detection_Techniques_of_Fraud_in_Accounting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun