Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Binatangisme; Kehidupan Tanpa Hierarki ala Novel George Orwell

4 Oktober 2020   06:00 Diperbarui: 4 Oktober 2020   06:38 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edisi lama berbahasa Inggris dan Indonesia. Ada juga versi terjemahan dari pak Bakdi Soemanto yang diterbitkan Bentang Pustaka. (dokpri)

Dan di puncak tertinggi, bila ada lebih dari satu, akan terjadi persaingan juga. Siapakah yang akan duduk di "singgasana"?

Pada akhirnya semua akan sama saja. Intinya akan kembali seperti semula, hanya dengan bentuk rupa yang berbeda. Seperti halnya yang hidup di alam liar, sebenarnya tak akan bisa menghapus rantai makanan, betapapun mereka membenci itu.

Komunitas Binatangisme yang dulu diperbudak manusia, setelah bisa "mengkudeta" majikannya, giliran diperbudak oleh keinginan mereka sendiri yang tiada henti. Hanya saja, sekarang mereka bekerja keras dengan bahagia.

Kadang kita menginginkan suatu kehidupan yang sesuai dengan bayangan kita. Sesuatu yang kita pilih. Tapi kadang pada akhirnya semua tak berjalan seperti rencana.

***

Novel ini seperti menyindir komunisme. Lengkap dengan peran tentang propaganda. Doktrin hidup yang melelahkan dan penuh kerja keras itu sebenarnya adalah kemerdekaan. Masyarakat kelas buruh dan pekerja yang hidup dalam ideologi Marxisme-Leninisme. Tak ada tempat bagi feodalisme.

Meskipun kehidupan seperti itu juga pada hakikatnya gagal menjanjikan kebahagiaan sejati. Mereka bahkan jadi harus bekerja lebih keras. Dan menerima makanan yang lebih sedikit. Karena mereka akhirnya dipimpin oleh hewan bertangan besi yang pandai memainkan panggung sandiwara.

Tapi saat buku ini selesai ditulis, dan mulai diterbitkan, Uni Soviet belum runtuh. Jadi, apakah yang sedang ditebak oleh George Orwell?

***

Menarik saat kita sendiri yang akhirnya mencoba menerka. Setiap karakter dalam cerita mungkin saja melambangkan satu fraksi atau tokoh nyata.

Napoleon menggambarkan Joseph Stalin. Snowball mewakili Leon Trotsky, pemimpin oposisi yang menentang Stalin, dan akhirnya disingkirkan (juga dalam novel George Orwell!).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun