Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "The Finest Hour"

8 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 8 Juni 2020   06:37 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi karena ini bukan film dokumenter, tentunya ada saja hal yang didramatisir dalam film ini. Sebuah kisah nyata kadang "tak selamanya" memiliki bumbu yang dibutuhkan sebagai tontonan yang benar-benar seru dan menarik. Kisah nyata tidak selamanya memiliki plot twist. Dan kisah nyata tak selamanya memiliki aroma yang sesuai dengan selera penonton.

Maka adanya pemanis, seperti romantisme kisah Bernie Webber dan Miriam Penttinen dalam film adalah hal yang bagi sutradara mungkin harus disematkan sebagai tambahan.

Dalam kehidupan nyata, mereka katanya sudah menikah selama sekitar 1,5 tahun. Jadi, sebagian besar kisah Miriam dalam film ini tentunya adalah rekayasa.

***

Sekian...

***

6 Juni 2020 M.

okezone.com
wikipedia.org
jurnalmaritim.com
washingtonpost.com
liputan6.com

Terimakasih sudah membaca...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun