Meski katanya perbaikan yang dilakukan tak bisa sempurna, kapal tersebut tetap mendapat cap laik jalan pada Januari 1952, atau sekitar kurang dari satu bulan sebelum terjadinya kecelakaan tersebut.
Pada awalnya, para kru di bagian ekor kapal tak menyadari jika kapal telah terbelah menjadi dua akibat dihajar badai yang luar biasa ganas.
Mereka baru sadar, setelah awak kapal bernama Chris Bridges diminta naik menemui kapten di anjungan kapal. Awak tersebut tersentak dan kaget, begitu tahu kalau kapal yang dia tumpangi sudah terbelah.
Dia tertegun, sebab jika beberapa langkah lagi dia tetap berjalan, dia akan terjun bebas ke laut. Dengan takjub mungkin, dia memandang kalau didepannya bagian depan kapal sedang terombang-ambing dan menjelang karam.
Nasib sang kapten, John J. Fitzgerald beserta tujuh kelasi  yang berada di bagian anjungan dan geladak "bisa dipastikan" tak tertolong. Mereka tenggelam ditelan badai bersama separuh bagian kapal lain.
Kepala bagian mesin Raymond L. Sybert (Casey Affleck) mengambil alih peran sebagai kapten dari separuh kapal yang tersisa. Dia menggunakan "cara tradisional" untuk mengendalikan kapal tersebut.
Kru yang tersisa tidak diperbolehkan meninggalkan kapal dengan perahu penyelamat karena badai luar biasa ganas. Perahu penyelamat dari kapal tanker tersebut kemungkinan besar tak akan bisa bertahan di tengah laut. Maka, mereka memilih menunggu pertolongan dari kapal penyelamat.
***
Menindaklanjuti laporan tersebut, patroli laut dari Chatham harus berusaha sendirian menyelamatkan kru kapal SS. Pandleton tanpa bantuan dua stasiun lainnya. Ini, sesuai dengan kenyataan di tahun 1952.
Dan Bernie Webber (Chris Pine), yang kala itu diceritakan masih berusia 24 tahun, harus berjuang menemukan kapal tanker itu, dengan kapal penyelamat yang sangat kecil. Ditemani sukarelawan lain yang "kurang berpengalaman".
Bernie harus menerima perintah dari Daniel Cluff (Eric Bana), atasannya untuk menyelamatkan awak kapal tanker Pendleton yang membutuhkan bantuan, karena badai yang sangat parah.