Kadang yang membuat orang sakit tak mampu bertahan adalah semangat hidup yang jatuh. Karena "ditakuti" oleh dokter, atau karena seolah tak memiliki bayangan tentang masa depan. Saat sudah menyerah dengan keadaan, kondisi seseorang mungkin lama kelamaan akan kian terpuruk.
Makanya, motivasi itu penting. Tujuan dan penyemangat itu penting. Saat seseorang sedang sakit dan seolah tak memiliki harapan besar, lihatlah kisah Stephen Hawking.
Dia duduk di kursi roda, berbicara dengan bantuan suara komputer, dia memberikan semangat. Dia berpesan agar keterbatasan fisik tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi. "Apa yang bisa lebih istimewa daripada tiadanya batas?"
"Seharusnya memang tidak ada batasan dalam hubungan manusia. Kami semua berbeda. , , . Selama masih ada kehidupan, maka akan selalu ada harapan".
Maka Stephen Hawking menyadarkan siapapun, bahwa - , .
Selama kita masih memiliki kehidupan, kita masih memiliki harapan. Masih ada kesempatan.
Sebenarnya, manusia adalah keterbatasan itu. Tapi seperti yang pernah saya katakan, manusia kadang lebih "hidup" saat dia sudah mati. Dan eksistensinya ada dimana-mana justru setelah dia tak lagi berpijak di dunia.
Syaratnya satu, tinggalkan sesuatu. Entah itu ide atau tulisan. Yang bisa terus dibaca dan dikembangkan. Setelah ragamu gak ada lagi. Ide, karya, dan tulisan itulah yang akan "meneruskan" kehidupanmu. - -, .
***
[ ?]
Mendengar gosip tentang Stephen Hawking, ada yang bilang begini atau begitu, entahlah... Saya belum pernah baca The Theory Of Everything. Belum pernah baca The Grand Design. Atau buku-buku yang lain yang saya gak tahu namanya.