Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Everest" (2015)

4 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 4 Juni 2020   06:18 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, Rob Hall sedang mempertaruhkan nyawa.

Perjalanan berangkat adalah perjalanan yang menantang. Aklimatisasi, dan melawan penyakit ketinggian. Belum lagi, banyak masalah lain. Menghadapi keganasan cuaca. Dan bertahan dibawah tekanan suhu normal. Oksigen di Everest lebih berarti dari uang yang dimiliki siapapun. Jadi, mendaki gunung gak sesederhana seperti yang banyak orang bayangkan.

Harus berburu dengan waktu. Bangun jam dua pagi dan mulai mendaki. Atau tidak sama sekali.

Yah... Manusia gak mungkin bermalam di puncak Everest bukan? Berlama-lama di atas puncak adalah "bunuh diri". Sebab perjalanan turun juga harus dipertimbangkan. Oksigen harus dipertimbangkan. Keselamatan harus dipertimbangkan.

Sebab kadang, perjalanan pulang, jauh lebih berat daripada saat kita berangkat.

Film Everest menyadarkan kita, bahwa betapa tak berdaya seorang manusia di alam lepas. Keangkuhan seakan sirna begitu saja. Sehebat apapun manusia, dia umpama remah-remah saat diterpa gejala alam.

Alam seakan memaksa memberikan pilihan kejam, antara bertahan dan terus berjuang mencapai puncak dengan mempertaruhkan nyawa, atau justru harus pulang dengan penuh kecewa.

Seperti apa kisahnya? Hmmm. Anda mungkin harus nonton sendiri. Sebab saya takut dikira ngasih spoiler... 😁

***

Terimakasih...

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun