Dan saat karakter itu sudah terbentuk, selanjutnya adalah diarahkan. Karena sudah punya pondasi dan bisa konsisten, akhirnya lebih fokus untuk mendalami satu bidang ilmu tertentu. Yang nantinya dijadikan spesialisasi utama. Setelah paham fikih, paham gramatika, paham hadis, kemudian lanjut dari sekian itu manakah yang paling akan didalami.
***
Internet itu tempat paling aman. Handphone saya bukanlah iPhone tahan banting, dan gak ada jaminan handphone saya bisa awet sampai kapan. Jadi, nyimpen tulisan di ponsel itu tidak aman. Lagipula saya gak punya laptop dan komputer.
Saya akhir-akhir ini lebih nyaman nulis di Quora. Tampilan lebih nyaman, juga banyak senior, dan entahlah. Tapi di Facebook ini banyak guru-guru saya dan senior saya juga.Â
Saya selalu berharap jika ada yang keliru dari tulisan saya, karena disini banyak yang lebih senior, lebih alim, ada yang berbaik hati mau mengingatkan. Yang namanya masih proses belajar seperti saya, kalau tanpa ada yang mengingatkan dan membimbing, jika saya sampai salah itu repot. Karena gak tahu salahnya dimana.
Saya gak tahu pendapat pribadi saya itu kadang salah atau benar sampai saya berani mengungkapkannya. Bukan kok saya mau memberi tahu atau menggurui. Atau bahkan menyuruh mengikuti omongan anak kecil seperti saya. Tidak sama sekali. Saya cuma bilang, kalau saya berpendapat begini itu salah atau benar?
Salah itu manusiawi. Yang gak manusiawi itu kalau terlalu takut salah. Gak mau disalahkan. Atau gak mau belajar dari kesalahan.
Terimakasih.
Wallahu a'lam.
08 Mei 2020 M.