"Malam ini milikku," suaranya berbisik, bergema di telingaku.
Aku mencoba berlari keluar rumah, namun pintu utama tak bisa dibuka. Kuncinya hilang entah ke mana. Semua jendela terkunci rapat. Aku hanya bisa meringkuk di sudut ruangan sambil menunggu pagi datang.
Sepanjang malam, aku mendengar langkah-langkah beratnya mengitari ruangan. Sosok itu terus menampakkan diri di setiap cermin, semakin mendekat setiap kali aku mengalihkan pandangan.
Ketika akhirnya pagi tiba, semuanya kembali hening. Sosok itu hilang seiring dengan terbitnya matahari. Aku segera keluar dari rumah itu, bersumpah takkan pernah kembali lagi. Namun, saat aku membuka pintu mobil, aku melihat bayangan hitam itu berdiri di kaca spion, menatapku dengan mata merahnya yang menyala.
Malam itu takkan pernah kulupakan, dan aku sadar... aku takkan pernah bisa benar-benar lepas darinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H