Setelah mereka secara sadar bisa melafalkan dengan baik struktur sederhana dan pronunciation yang ada dalam reading passage tersebut, selanjutnya mereka secara tidak sadar membangun makna dari setiap kalimat yang ada dalam reading passage tersebut.
Pada tahap ini, siswa sudah memiliki skemata dasar yang selanjutnya perlu untuk di tunjukan untuk membangun speaking skill mereka. Disini mereka akan banyak bekerja dengan model mental processing dimana siswa secara utuh memproses kemampuan memori atau mengingat mereka sekaligus kemampuan untuk memproses ingatan mereka secara umum.
Extensive Reading Sebagai Sarana Membangun Meaning
Berbeda dengan reading aloud, extensive reading benar-benar digunakan untuk membangun dan meningkatkan discourse atau wacana siswa baik secara written maupun spoken. Artinya siswa banyak menyerap meaning in context atau menterjemahkan secara tepat dari source language ke target language.
Seperti umumnya soal-soal reading di dalam ujian formal seperti ujian nasional, test IELTS, dan TOEFL yang melatih siswa untuk memahami konteks dalam passage, extensive reading termasuk bagian penting dalam hal ini.
Maka tak jarang kita temukan pelatihan reading comprehension bagi siswa yang berencana mengikuti real test IELTS, TOEFL, dan sejenisnya. Tahap ini sekali lagi bukan untuk para pemula yang memiliki skemata terbatas. Tahap ini merupakan tahap kemahiran dalam membaca teks berbahasa Inggris.
Previous knowledge checker, related words, dan paraphrasing adalah bahasan-bahasan yang ada dalam model ini.
Kesimpulan dan Penutup
Belajar reading bagi seorang pemula dalam bahasa Inggris memang tidak semudah yang diimpikan. Namun bukan tidak mungkin skill ini bisa dibangun sedari awal seseorang belajar bahasa Inggris.
Dengan belajar reading, banyak dampak sangat positif yang diperoleh bagi seorang pemula. Reading baik di level pronunciation, meaning, dan bahkan performance dengan menggunakan model retelling, akan membantu meningkatkan kemampuan speaking siswa.
Tentu untuk mencapai itu, tingkat kesulitan teks harus diperhatikan. Dengan memilih teks yang sesuai dengan tujuan belajar yang tepat, maka reading bukan lagi merupakan aktifitas yang membosankan dan bahkan menjadi aktifitas yang membuat ketagihan.
Intinya adalah pilih model yang sesuai kebutuhan dan tujuan anda baik sebagai siswa maupun sebagai mentor. Extensive reading atau reading a loud bekerja dengan baik dengan situasi, kondisi, dan keadaan siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H