Bagi penggemar komik Dektektif, tentu banyak yang sudah membaca, bahkan menonton Anime dari serial Dektektif cilik yang satu ini. Ya 100 , tepat Detektif cilik Conan.
Saya ingin mencuplik satu quote dari serial ini yang menurut saya keren habis :
"People kill each other and I don't understand why, but for saving a life, is a logical reason nesessary ?
----------Shinichi Kudo-------------
Jika diterjemahkan secara bebas kurang lebih artinya seperti ini :
Saya tidak mengerti , mengapa orang membunuh satu sama lain, Tapi untuk menyelamatkan satu kehidupan, apakah masih diperlukan sebuah alasan? Â By Shinichi Kudo.
Membahas tentang Pembunuhan , dari cara cara paling sadis, sampai cara-cara yang paling misterius, tentu membuat hati miris, sedih, teriris. Â Kita selalu bertanya tanya, kenapa ada orang yang setega itu melakukan perbuatan Biadab, tidak berperikemanusiaan, tidak berperasaan, tega, dan segudang hujatan lainnya, bagi si pelaku.
Namun saat ini saya tidak ingin membahas tentang pembunuhan kejam , berdarah darah seperti itu, saya hanya akan membahas "pembunuhan- pembunuhan kecil, biasa saja, sepele , wajar dan ah.. masa sih itu disebut pembunuhan".
Pembunuhan yang akan saya bahas, bukanlah pembunuhan antara sesama manusia.Â
Saya ingin membahas masalah pembunuhan lain, pembunuhan yang seringkali kita lakukan tanpa sadar, secara sadar, maupun setengan sadar, secara waras, tidak waras maupun setengah waras.
Pembunuhan apakah itu :
1. Pembunuhan Karakter :
Sadar , tidak sadar, kita seringkali menebar tulisan tentang seseorang, tanpa perduli tentang fakta  dan data yang ada. Kalau cocok dengan kemauan kita, sesuai dengan pemahaman kita, copy paste, sebar, klik, share, bagi sana sini , jaman online, selama ada pulsa, apa sih yang tidak bisa kita sebar.
Pembunuhan karakter biasa dilakukan dengan menebar fitnah, memicu SARA , bahkan gosip dan rumor yang beraduk dengan bumbu bumbu fakta dan fitnah, sehingga sukar membedakan lagi mana fakta mana fitnah.
Kita tidak tahu efek yang kita sebar dari tulisan kita.Â
Mungkin tulisan kita hanya sekedar memuaskan ego kita, tapi apa yang terjadi bila tulisan itu menjadi viral dan memicu kasus - kasus massal berbau SARA seperti yang pernah terjadi di era tahun 1998?
Ya kita tidak membunuh secara nyata, kita tidak kejam, kita tidak seperti pembunuh yang kita baca di Media, yang melakukan mutilasi, membunuh anak kecil dsb dsb..., tapi mungkinkah akibat fitnah kita , kita menjadi salah satu pemicu sebuah kejadian ????
Hati-hatilah dalam berbicara, menulis dan bertutur, karena kata kata mungkin dapat lebih tajam dari sebuah silet, dengan luka hati yang mengiris berdarah.
2. Pembunuhan ekonomi :
Dalam bisnis, seringkali kita takut mendapati saingan, kita takut orang lebih maju dari kita, menguasai bisnis yang sudah kita tekuni berpuluh puluh tahun.
Pembunuhan ekonomi ini sering diterapkan secara tanpa sadar oleh para pelaku bisnis bermodal besar, yang dengan seenak perut memainkan harga pasar, menjatuhkan  harga pasar dibawah normal, sehingga pelaku bisnis menengah mati terjepit, mengap mengap tanpa bisa meraih keuntungan.
Atau melambungkan harga pasar, karena kendali ada ditangan mereka. Contoh :
Si B sakit keras, tidak punya BPJS, pada saat emergency, dia ditolak dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Alasan tidak ada biaya berobat.
Pembunuhan ekonomi memang tidak sekejam pembunuhan terhadap Angeline, mungkin....
Namun dapatkah dibayangkan bagaimana perasaan keluarga dari yang sakit itu?
Sedih, tidak berdaya, tanpa harapan.
Bagaimana bila nyawa B tidak tertolong karena penyakitnya tidak diobati ?
------------Ahhhh itu kan bukan salah rumah sakit, karena rumah sakit bukan panti atau yayasan sosial ............
3. Pembunuhan waktu :
Ini adalah pembunuhan yang paling sering kita lakukan, paling tidak berdosa, paling tidak kejam, dan paling manusiawi.
Karena tidak ada korban disini, selain diri kita sendiri dan masa depan kita, dan mungkin keluarga kita.
Contohnya : Daripada melakukan ini itu, waktu lebih baik dihabiskan main game, tidur, leha-leha, santai serasa dipantai....
(Ini saya banget....... Aduhhhhhhh)
untuk hal ketiga , saya tidak bisa berkhotbah, sedang merenungi tulisan Opa Tjip tentang bagaimana beliau memanfaatkan waktunya agar menjadi berguna dan bermanfaat.
4. Pembunuhan Hati Nurani
Karena sudah sering dibahas, dan banyak yang lebih mumpuni dalam menuliskan hal ini. jadi cukuplah dengan judulnya saja :).
Baca semangatnya pada artikel yang luar biasa ini Â
Sekian dulu, semoga Hukum dalam pemikiran kita, bukan sekedar menghakimi orang benar atau salah, tapi juga menjadi sebuah penilaian agar hidup ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Salam Semedi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H