Mohon tunggu...
Kamni iwan
Kamni iwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta hair stylist sekaligus owner boyz two men salon

Lahir jakarta 15 desember 1962. Jenis kelamin: pria

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kenapa Sih Harus Bela Jokowi?

22 September 2018   00:00 Diperbarui: 23 September 2018   09:20 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Banyak orang disekitar saya kadang penasaran hingga bertanya atas sikap saya, apa sih kepentingan saya suka mengcounter bila ada yang menjelekkan Jokowi, apa keuntungannnya..? tim sukses bukan, buzzer bayaran bukan, kok mau-maunya saya melakukan itu.

Memang yang saya lakukan adalah reaksi spontanitas tanpa ada orang yang mempengaruhi, tapi situasilah yang membuat hati saya tergerak, setelah melihat betapa arogannya pihak-pihak pembenci Jokowi menyerang kinerjanya bahkan sampai urusan pribadinya dikuliti dari A sampai Z tanpa ada nilai kebaikan sedikit pun dimatanya. Seperti PKI, anti Islam musuhi ulama, berpihak pada asing dlsb.

Bila tuduhan-tuduhan seperti itu, bukan saya saja, siapapun bisa menilai bahwa apa yang dituduhkan tadi realitasnya berbanding terbalik apa yang telah dilakukakan Jokowi dengan pemerintahannya. Jokowi dibilang anak PKI, apakah ada fakta otentik(hukum) yang terbukti menyatakan Jokowi keturunan PKI. Bila toh harus dipaksakan (disetting) Jokowi harus menjadi anak dari orang tua PKI, apa pengaruhnya dengan figur kepribadiannya, saat meletus peristiwa PKI saat itu Jokowi masih balita usia 3 tahun tidak mungkin terpapar ideologi PKI dari kepribadiannya.

*** Jokowi anti Islam  

Coba kita tengok keshalihan ibadah pak Jokowi, pernah disuatu waktu di bulan Ramadhan pada saat Jokowi menuju pulang ke Istana Bogor, didalam perjalanannya waktu itu tiba saat berbuka puasa, Jokowi menyempatkan diri berhenti mendadak di pos polisi untuk berbuka dan sholat Maghrib berjamaah di pos tersebut dengan personil kepolisian yang berjaga saat itu. 

Menurut saya ini peristiwa langka buat ukuran pejabat RI 1 'melanggar' SOP keselamatan presiden yang melekat di dirinya demi kewajiban menjalankan perintah agamanya. Peristiwa tadi hanya segelintir dari banyak peristiwa tentang keshalihan Jokowi, untuk menggambarkan bahwa betapa Jokowi adalah pribadi yang taat pada agamanya.

*** Jokowi memusuhi Ulama.

Memang dalam masa pemerintahannya publik melihat penangkapan ulama, penetapan tersangka ulama kerap terjadi, tapi ini murni domain hukum, apakah bila yang katanya "Ulama" dinegeri ini harus kebal hukum sehingga Jokowi sebagai otoritas tertinggi negara harus melindungi "Ulama" dengan mengintervensi hukum yang berlaku di negeri ini.

Awal kasus yang katanya "kriminalisasi" ulama bermula pada kasus Ahok (BTP), yang berakhir dengan putusan bersalahnya BTP di pengadilan. Ini adalah bukti bahwa Jokowi tidak mengintervensi hukum dan tetap berada ditengah walaupun dia ditekan banyak pihak, baik dari pendukung BTP maupun dari penuntut penista agama yakni "ulama". 

Lagi pula kasus hukum ulama bukan di era Jokowi saja, di era SBY pun sudah beberapa kali Habib Rizieq Shihab (HRS) berikut pengikutnya keluar-masuk bui, juga ustadz Abu Bakar Basyir yang hingga kini masih dipenjara tapi tak pernah ada stigma kriminalisasi Ulama terhadap rezim sebelumnya.

Jadi menurut saya tudingan Jokowi anti Islam memusuhi Ulama sangat mengada-ada, disetting sedemikian rupa demi kepentingan rival politiknya yang sulit mengalahkan petahana lewat cara-cara konstitusi yang bermartabat, lalu digunakanlah issue-issue agama ditengah masyarakat seperti kasus BTP sebelumnya, agar tercipta stigma Jokowi anti Islam dan Ulama.

*** Jokowi berpihak pada asing, menjual aset negara.

Bila kita lihat belakangan ini begitu banyak tambang-tambang migas kita yang dikuasai asing diambil alih kepemilikannya oleh pemerintahan Jokowi, contohnya freeport, Blok Rokan, newmont dll, yang sebelumnya selama puluhan tahun kita sebagai pemilik asset mereguk keuntungan hanya sebagai rente dari usaha-usaha pertambangan asing disini. 

Perjuangan ini tentu sangat tidak mudah, butuh kenekatan yang luar biasa dari seorang kepala pemerintahan menghadapi tekanan-tekanan kongmelerasi asing yang bersinergi dengan pengusaha-pengusaha rakus dalam negeri, yang selalu loyal terhadap pemerintahan-pemerintahan sebelumnya untuk mengeruk kekayaan sumber daya alam kita.

Jokowi adalah antitesa dari kebiasaan-kebiasaan rezim-rezim pemerintahan sebelumnya, yang selalu memanjakan dengan mengakomodir kepentingan bisnis kongmelerat hitam untuk saling bersinergi demi kelanggengan kekuasaan, melakukan antitesa dari kebiasaan pemerintah- pemerintah sebelumnya sangat beresiko buat Jokowi, para pihak pengusaha yang terganggu gurita bisnisnya ini akan terus mengganggu roda pemerintahan, terbukti dengan begitu gencarnya demo-demo mahasiswa setingan didaerah yang dibiayai pengusaha tertentu yang terganggu eksistensi bisnisnya karna kebijakan pengambilalihan tambang migas tersebut oleh pemerintahan Jokowi.

Untuk itu bagi publik yang masih bernalar sehat rasional tentu paham realitas sesungguhnya, mengapa Jokowi harus dimusuhi. Tapi bagi masyarakat yang memang belum sepenuhnya tersentuh pemerataan kebijakan pembangunan era Jokowi akan sangat mudah dipengaruhi, dihasut hingga program SUUZONISASI yang digagas rival petahana terhadap Jokowi menuai hasil seperti yang kita lihat sekarang ini, dengan begitu masifnya penyebaran fitnah pada Jokowi baik sebagai presiden maupun secara pribadi, yang jauh diluar logika sehat berpikir umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun