Mohon tunggu...
Kamiliya Naurah Yasmin
Kamiliya Naurah Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030098 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Sedang menjalankan misi jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antara Pinjaman dan Utang: Mengapa Student Loan Menjadi Masalah Global?

1 Juni 2024   11:57 Diperbarui: 1 Juni 2024   12:01 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://www.bfi.co.id/

Pinjaman dan hutang adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi memiliki konotasi yang berbeda. Pinjaman biasanya dianggap sebagai alat finansial yang membantu individu mencapai tujuan tertentu, speerti membeli ruah, memulai bisnis, atau membiayai pendidikan. Sebaliknya, hutang sering kali diihat sebagai beban finansial yang harus dilunasi. Di antara berbagai jenis pinjaman, student loan atau pinjaman mahasiswa telah menjadi  masalah global yang signifikan. Pada sebuah tulisan ini, akan menjelaskan mengapa student loan menjadi masalah yang besar di berbagai negara dan dampaknya terhadap masyarakat.

Apa itu student loan?

Student loan adalah pinjaman yang diberikan kepada mahasiswa untuk membiayai biaya pendidikan tinggi, termasuk biaya kuliah, buku, dan biaya hidup. Pinjaman ini biasanya ditawarkan dengan bunga yang relatif rendah dan sering kali tidak perlu mulai dilunasi sampai setelah mahasiswa lulus dan mulai bekerja. Namun, meskipun tujuan utamanya adalah untuk mempermudah akses ke pendidikan tinggi, pinjaman mahasiswa dapat membawa dampak yang negatif dalam waktu jangka panjang.

Tingginya biaya pendidikan

Salah satu penyebab utama mengapa student loan menjadi suatu masalah adalah tingginya biaya pendidikan. Di banyak negara, biaya kuliah terus meningkat setiap tahun, sementara pendapatan rumah tangga tidak selalu mengikuti kenaikan ini. Di Amerika Serikat, misalnya, biaya pendidikan di universitas swasta dapat mencapai puluhan ribu dolar per tahun. Situasi yang serupa terjadi di negara-negara lain, seperti Inggris, Kanada, dan Australia, di mana biaya pendidikan tinggi juga sangat tinggi. Akibatnya, mahasiswa terpaksa mengambil pinjaman besar untuk membiayai pendidikan mereka, yang kemudian menjadi beban hutang yang signifikan setelah mereka lulus.

Beban hutang jangka panjang

Student loan dapat mengakibatkan beban hutang jangka panjang yang mempengaruhi kehidupan individu selama bertahun-tahun. Banyak lulusan yang menghadapi kesulitan untuk melunasi pinjaman mereka karena tingkat bunga yang terus bertambah dan situasi ekonomi yang tidak menentu. Hutang ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan finansial lainnya, seperti membeli rumah, memulai bisnis, atau menabung untuk pensiun. Di Amerika Serikat, misalnya, total hutang pinjaman mahasiswa telah mencapai lebih dari 1,7 triliun dolar, dengan banyak lulusan yang masih melunasi pinjaman mereka hingga usia 40-an atau 50-an.

Dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat

Masalah student loan juga memilliki dampak ekonomi dan sosial yang luas. Beban hutang yang besar dapat menghambat pertumbuhan ekonomi karena individu dengan hutang tinggi cenderung mengurangi pengeluaran konsumsi dan investasi. Selain itu, beban hutang yang berat dapat menyebabkan stres finansial yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteran pada individu. Penelitian ini menunjukkan bahwa lulusan yang memiliki beban hutang tinggi lebih rentan terhadap masalah kesehatan pada mental seperti kecemasan dan depresi.

Ketimpangan akses pada pendidikan

Pinjaman mahasiswa juga dapat memperburuk ketimpangan akses pendidikan. Mahasiswa dari keluarga berpenghasilan yang rendah atau kelompok minoritas sering kali harus mengambil pinjaman lebih besar untuk membiayai pendidikan mereka, yang kemudian menempatkan mereka dalam posisi yang lebih rentan terhadap beban hutang. Hal ini dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi di masyarakat, karena individu dari latar belakang yang kurang beruntung mungkin merasa terhambat untuk mengejar pendidikan tinggi.

Solusi yang diperlukan

Untuk mengatasi masalah global ini, berbagai solusi telah diusulkan. Beberapa di antaranya termasuk menurunkan biaya pendidikan tinggi, menyediakan beasiswa yang lebih banyak, atau merancang program pinjaman dengan syarat pelunasan yang lebih fleksibel. Di beberapa negara, seperti Jerman dan Norwegia pendidikan tinggi ditawarkan secara gratis atau dengan biaya yang sangat rendah, yang dapat menjadi modal bagi negara lain untuk mengurangi beban pinjaman mahasiswa.

Pinjaman mahasiswa telah menjadi masalah global yang kompleks, dipengaruhi oleh tingginya biaya pendidikan,beban hutang jangka panjang, dan dampak ekonomi serta sosial yang signifikan. Solusi untuk masalah ini memerlukan pendekatan multifaset yang melibatkan kebijakan pendidikan dan keuangan yang komprehensif. Dengan memahami dan mengatasi akar masalah ini, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi generasi yang akan mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun