Pinjaman mahasiswa juga dapat memperburuk ketimpangan akses pendidikan. Mahasiswa dari keluarga berpenghasilan yang rendah atau kelompok minoritas sering kali harus mengambil pinjaman lebih besar untuk membiayai pendidikan mereka, yang kemudian menempatkan mereka dalam posisi yang lebih rentan terhadap beban hutang. Hal ini dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi di masyarakat, karena individu dari latar belakang yang kurang beruntung mungkin merasa terhambat untuk mengejar pendidikan tinggi.
Solusi yang diperlukan
Untuk mengatasi masalah global ini, berbagai solusi telah diusulkan. Beberapa di antaranya termasuk menurunkan biaya pendidikan tinggi, menyediakan beasiswa yang lebih banyak, atau merancang program pinjaman dengan syarat pelunasan yang lebih fleksibel. Di beberapa negara, seperti Jerman dan Norwegia pendidikan tinggi ditawarkan secara gratis atau dengan biaya yang sangat rendah, yang dapat menjadi modal bagi negara lain untuk mengurangi beban pinjaman mahasiswa.
Pinjaman mahasiswa telah menjadi masalah global yang kompleks, dipengaruhi oleh tingginya biaya pendidikan,beban hutang jangka panjang, dan dampak ekonomi serta sosial yang signifikan. Solusi untuk masalah ini memerlukan pendekatan multifaset yang melibatkan kebijakan pendidikan dan keuangan yang komprehensif. Dengan memahami dan mengatasi akar masalah ini, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi generasi yang akan mendatang.