Mohon tunggu...
Kamiliya Naurah Yasmin
Kamiliya Naurah Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030098 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Sedang menjalankan misi jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merangkul Kegagalan: Jalan Menuju Kesuksesan

24 Mei 2024   10:23 Diperbarui: 24 Mei 2024   10:57 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://www.istockphoto.com/

Apa sih yang dimaksud dengan kegagalan?

Kegagalan adalah ketika seseorang memiliki suatu goals, tujuan ataupun suatu target tetapi seseorang tersebut tidak bisa mencapai hal itu. Kegagalan itu tergantung dari diri sendiri bagaimana menyikapinya karena gagal itu bersifat relatif. Kegagalan  bisa disebut relatif karena maknanya bergantung pada perspektif individu. Dengan memahami bahwa suatu kegagalan itu tidak bersifat absolut, seseorang bisa mengubah cara pandang seseorang terhadap kegagalan dan melihatnya sebagai bagian yang penting dari proses belajar dan perkembangan diri sendiri.

Tetapi banyak orang menganggap kegagalan sebagai sesuatu hal yang memalukan dan harus dihindari. Banyak orang yang merasa takut akan suatu kegagalan tersebut dan berusaha sekuat tenaga unutk bisa menghindari kegagalan itu. Namun, kegagalan itu merupakan bagian yang penting di kehidupan dan kegagalan merupakan suatu proses menuju kesuksesan.

Kegagalan bisa menjadi guru terbaik dikehidupan

Setiap orang pastinya pernah mengalami suatu kegagalan dalam hidupnya. Baik itu pada karirnya, pendidikannya, hubungannya dengan orang lain atau bidang lainnya. Namun, bagaimana mereka bisa membedakan berhasil atau tidaknya kegagalan tersebut? Adalah dengan bagaimana mereka menyikapi kegagalan itu sendiri. Alih-alih melihat suatu kegagalan adalah akhir dari segalanya, justru seseorang harus memandang kegagalan tersebut sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Contoh kasus yang paling sering ditemui adalah Thomas Edison. Ia mengalami banyak sekali kegagalan sebelum akhirnya dapat menemukan sebuah cara yang tepat untuk membuat bola lampu itu bekerja. Yang artinya Thomas Edison ini tidak melihat kegagalan ini sebagai kekalahan dalam hidupnya, tapi justru kegagalan ini bagian dari proses ia menemukan solusi yan tepat dan benar.

Membentuk karakter seseorang melalui kegagalan

Suatu kegagalan mempunyai kekuatan uang besar untuk membentuk karakter pada diri sesorang. Ketika seseorang mangalami kegagalan, mereka belajar tentang ketekunan dan bagaiman cara agar bisa mengatasi h al tersebut. Kegagalan memaksa diri sesorang untuk memperbaiki diri. Dari proses memperbaiki diri ini, dapat membantu seseorang berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Mengatasi rasa takut akan kegagalan

Salah satu hambatan terbesar dalam hidup ketika akan mrih kesuksesan adalah rasa takut akan kegagalan. Untuk mengatasi rasa takut ini, sesorang perlu mengubah cara pandang terhadap kegagalan tersebut. Alih-alih melihat kegagalan sebagai sesuatu yang negatif, cobalah melihatnya sebagai proses atau kesempatan untuk belajar. Karena setiap kegagalan dapat membawa pelajaran yang berharga dan dapat membantu diri seseorang untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.

Mindset ini dikenal secara umum sebagai "growth mindset" yang artinya yaitu sebuah pola pikir yang berkembang, yang dikenalkan oleh seorang psikolog yang bernama Carol Dweck. Seseorang yang memiliki growth mindset ini percaya bahwa kemampuan yang dimilikinya bisa dikembangkan melalui suatu usaha dan strategi yang cemerlang. Mereka melihat suatu kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, bukan justru sebagai cerminan dari kemampaun yang tidak memadai.

Menggunakan suatu kegagalan sebagia batu loncatan

Menggunakan kegagalan sebagai batu loncatan ini artinya bahwa malihat kegagalan bukan sebagai akhir dari segalanya, tapi kegagalan tersebut bisa sebagai kesempatan untuk belajar, berkembang menjadi lebih baik, dan bisa mencapai keberhasilan yang lebih besar lagi di masa depan yang akan mendatang.

Contohnya, banyak sekali pengusaha yang sukes pada saat ini karena dulunya mereka pernah mengalami suatu kegagalan dalam hidupnya. Seperti Steve Jobs. Ia pernah mengalami kegagalan besar pada karirnya. Namun, ia tidak membiarkan kegagalan tersebut sebagai akhir dalam hidupnya, justru ia menggunakan pengalaman tersebut untuk belajar dan berkembang dan akhirnya bisa bangkit lagi.

Dengan kata lain, bahwa kegagalan itu bukanlah sutau hal yang harus ditakuti dan dihindari. Tetapi kegagalan bisa dimanfaatkan supaya mendapat keberhasilan dan kesuksesan yang besar di masa depan. Menggunakan kegagalan sebagai batu loncatan ini berarti melihat kegagalan sebagai bagian dari proses atau perjalanan seseorang menuju keseuksean yang besar di masa depan.

Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang lebih besar. Dengan merangkul kegagalan tersebut, sesorang dapat  belajar dari kegagalan untuk menjadi lebih kuat lagi. Kegagalan juga dapat memebantu seseorang dalam mengenali atau memahamai kelemahannya dan dapat memberi kesempatan juga untuk memperbaikinya. Jadi, daripada takut akan kegagalan, mari sambut kegaglan itu sebagai bagian penting dari perjalanan atau proses dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun