Â
BAB I
Urgensi Sistem Politik Dalam Pemerintahan
Partai politik mempunyai banyak kasus dengan keanggotaan dengan massa formal, ada juga anggotanya yang terlibat dalam kontestasi di akar rumput, tetapi lebih longgar. Dengan hal yang demikian dilakukannya dengan termasuk inti aktivis regular, pendukung keuangan, dan bahkan pemilih loyal. Selain dari itu, ada juga berbagai persyaratan atau bergabung, untuk mempertahankan anggota yang formal, berdasarkan keluar dan masuknya pilihan-pilihan yang pribadi pada masing-masing anggotanya. Partai politik utama yang berada di akar rumput tentu saja tersebar di seluruh negeri dan dapat mewujudkan secara organisasi paa tingkat nasional oleh kongres partai, dan terdapat juga pada perbagai negara pada tingkat lainnya oleh komite dan lainnya, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Pada dasar partai politik kita harus memiliki basis pendukung yang memiliki dengan kesamaan ideologi dan tujuan partai politik. Terdapat juga kelompok-kelompok partai politi yang mendapat dukungan atau mendapatkan konstituen ini dengan jelas untuk mendefinisikan terkaitkan dengan mereka yang bersangkutan dengan partai politik yang sudah ditetapkan. Kelompok yang akan menjadi salah satu dengan masyarakat dengan partai politi yang berada pada lingkungan internalatau konstituen dan para pendukung-pendukung yang ada pada lingkungan eksternal. Pada Pendidikan politik yang telah terjadi pada Indonesia, sayap partai politik yang akan turut memiliki adil dan yang dapat diandalkan dengan apa yang akan tertuju. Tetapi pada semua sistem partai politik kebanyakan public yang dapat memperkenalkan public dengan organisasi sayap partai politik, dengan partisan yang hanya berperan dalam mendulang suara partai dengan setiap apa yang akan dibentukkan dengan berbentuk partai pada setiap event pemilu yang diadakan setiap lima tahun sekali.
Pembentukan sayap partai politik yang telah diarahkan untuk mengkonsolidasi, memobilisasi dukungan, basis pemilihan dan dapat melakukan rekruitmen politik yang dapat merupakan simpatisan partai yang bersangkutan. Mendapatkan kesan  dari dominan yang tampak untuk membantu partai dengan penguatan Pendidikan partai politik terhadap masyarakat yang bersangkutan. Pendidikan partai politik dengan berjalannya proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggungjawab setiapa warga negara dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Penelitian ini dapat mengkaji dan dapat juga menganalisis pertama, relasi organisasi pada sayap partai politik dengan organisasi masyarakat sipil, dengan kepentingan dalam kepentingan fungsi syapa partai politik yang sangat baik bagi masyarakat secara demokratis. Sayap partai politik juga dapat menjelaskan dengan penjelasan yang baik dari semua sudut.
    Â
      Dinamika sistem politik di Indonesia Era Penjajahan Belanda
      1. Sistem Pemerintahan Tradisional
       Masyarakat yang telah ditetapkan dengan terbagi kepada tig akelas besar, antara kelas berikut adalah orang-orang merdeka dan budak. Orang-orang yang telah mendapatkan kemerdekaan merupakan bagian besar bagi penduduk, dari Sembilan puluh persen lebih. Dengan secara turun-menurun maupun orang-orang yang terkait dengan utang, merupakan salah satu kelompok yang kecil pada bagian masyarakat yang paling bawah, bangsawan juga merupakan lapisan yang lumayan tipis denga napa yang diperlihatkan dengan masyarakat yang paling bawah. Golongan bagsawan yang dapat menguasi tanah dan memegang posisi monopoli atas kekuasaan. Dalam golongan ini dapat memisahkan diri dengan golongan masyarakat lainnya dan lewat yang telah berlakunhya peraturan yang mengeluarkan pengeluaran yang sangat ketat, penggunaan sebutan-sebutan khusus yang telah disebutkan.
       Dengan uraian yang akan kita membahas periodesasi sistem pemerintahan di Banteng terbagi kepada dua fase yaitu periode To Manurung, sebagai letakan dasar pada sistem pemerintahan tradisional, periode kolonial. Dengan penelitian tesis ini akan mencoba untuk meneliti tentang proses peralihan dari sistem pemerintahan kolonial, sistem administrasi pemerintahan kolonial yang dapat pengaruh dari pemerintahan kolonial terhadap aktivitas politik dan perekonomian di Onderafdeling Bonthain 1905-1942. Belanda telah mengadopsi apa yang mereka sebut sebagai politik etis, di situ ada pemerintahn kolonial yang memiliki tugas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam dengan bidang Kesehatan dan Pendidikan. Adapun langkah-langkah baru yang lain dengan kebijakan yang dapat mencakup program irigasi, transmigrasi, komunikasi, mitigasi banjir, dan banyak proses yang telah dilakukan dalam pembahasan yang bersangkutan dengan hal-hal yang telah diperintahhkan.