Di tengah kebun, kami menemukan sebuah warung kecil yang menjual teh Malabar asli. Saya memesan secangkir teh hangat, yang rasanya begitu kaya dan menenangkan. Di tempat ini, waktu terasa berjalan lebih lambat.
Malam Pergantian Tahun: Kembang Api di Tengah Keheningan Alam
Ketika matahari mulai terbenam, kami kembali ke area camping. Udara semakin dingin, dengan suhu mendekati 14 derajat Celsius. Kami segera menyalakan api unggun, yang menjadi pusat kegiatan malam itu.
Kami memasak makan malam bersama: jagung bakar, sosis panggang, dan sup hangat. Meskipun sederhana, rasanya jauh lebih nikmat karena kami memasaknya sendiri. Di sekitar api unggun, kami berbagi cerita, mengenang momen-momen terbaik di tahun 2024, dan saling mengutarakan harapan untuk tahun yang baru.
Pukul 11 malam, kami membawa tikar ke tepi danau. Langit malam itu sangat cerah, dipenuhi bintang-bintang yang berkelip. Tidak ada polusi cahaya seperti di kota, sehingga pemandangan langit malam terasa begitu nyata.
Saat pukul 12 tepat, suara letupan pertama terdengar. Dari kejauhan, kembang api mulai menghiasi langit. Saya terdiam, terpesona oleh cahaya warna-warni yang memantul di permukaan danau. Momen itu begitu magis, seolah alam ikut merayakan tahun baru bersama kami.
Sunrise di Bukit Nini: Awal yang Baru
Setelah malam yang panjang, kami tidur sebentar di dalam tenda. Tapi pukul 4 pagi, kami sudah bangun lagi untuk menyaksikan matahari terbit di Bukit Nini, salah satu tempat terbaik di Pangalengan untuk menikmati sunrise.
Perjalanan ke puncak bukit cukup menantang, dengan jalan yang terjal dan udara yang sangat dingin. Tapi begitu sampai, semua kelelahan hilang. Dari puncak bukit, kami bisa melihat hamparan kabut yang menyelimuti lembah. Ketika matahari perlahan muncul, cahayanya yang keemasan mulai menyapu kabut, menciptakan pemandangan yang luar biasa indah.
Refleksi dan Makna di Tahun Baru
Saat kami kembali ke tenda, saya merasa sangat bersyukur. Perjalanan ini memberikan saya lebih dari sekadar pengalaman menyenangkan. Ini adalah momen refleksi, momen untuk kembali terhubung dengan alam dan diri sendiri.
Pangalengan bukan hanya tempat wisata; ini adalah tempat di mana waktu melambat, di mana setiap detik terasa lebih bermakna. Di tengah kesibukan hidup sehari-hari, pengalaman ini mengajarkan saya untuk menghargai momen-momen sederhana: duduk di tepi danau, menatap bintang, dan mendengar suara alam.
Tahun baru ini, saya berjanji untuk membawa semangat itu ke dalam hidup saya. Lebih menghargai alam, lebih bersyukur atas hal-hal kecil, dan lebih hadir dalam setiap momen. Jika Anda mencari cara untuk merayakan tahun baru dengan lebih bermakna, camping di Pangalengan adalah jawabannya. 🌲✨
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H