Novel ini mengangkat sudut pandang cerita lebih dari 4 tokoh. Alur maju mundur dengan tokoh yang beragam membuat gaya penulisan novel ini terasa berantakan. Seolah semua tokoh harus dimenangkan ceritanya. Perebutan sudut pandang, selain menyita fokus berlebih, juga terkesan kurang 'nyatu' tapi dipaksa padu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!