Novel ini mengajak kita untuk berpikir lebih sehat dan bijaksana dalam berbuat. Terlepas dari sekian banyak kontroversi, label sesat, dan pengkafiran terhadap jemaat Ahmadiyah, satu hal yang seharusnya kita pahami bahwa mereka juga manusia.
Meskipun ada iman mereka yang tidak sama dengan muslim arus utama dan kita menolak itu, setidaknya posisikan diri sebagai manusia. Memanusiakan mereka bukan berarti menjadi bagian mereka, karena penerimaan iman urusan pribadi. Kita hanya menjalankan peran sebagai manusia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!