JUMAT DI WAKTU SENJA
Oleh : Kamila, S.Pd.I
Satu hari lagi aku akan ku tinggalkan kota Makkah
Kesempatan untuk berdoa dan bermunajat
Di depan ka'bah tak boleh terlewatkan
Kesempatan untuk mengkhatamkan alqu'ran di depan ka'bah tak boleh ku tunda tunda
Ya allah kuniatkan hati dan jiwa ini
Kabulkanlah hajatku esok hari
Di malam sunyi kusandarkan kepalaku di bantal putih
Kalbuku berdialog sendiri
Apakah aku bisa menunaikannya
Apakah aku bisa melaksanakannya
Apa aku sanggup menempuhnya
Dan apakah aku bisa mengkhatamkan al-qur'an di masjidil haram esok
Ah ... pasti di sana akan berdesakan
Ah ... pasti akan terjadi dorong dorongan
Ah ... pasti keadaan akan bertambah sempit
Meskipun aku tahu suasana tetap seperti itu
Pasti tidak ada ruang bagiku
Tidak ada waktu bagiku
Tidak ada tempat bagiku
Aku menyerah dan pesimis
Tetapi ...
Jumat adalah hari penuh berkah dan rahmat bagi seluruh ummat manusia
Hari yang dinanti nantikan seluruh ummat di seluruh penjuru dunia
Untuk dapat lebih dekat dengan ka'bah
Aku pun menginginkannya
Aku pun mengharapkannya
Waktu senja sangat aku nanti nantikan
Agar do'a dan munajatku terkabulkan
Aku harus kuat
Aku harus bisa
Aku harus berjuang
Pasti aku bisa
Jangan bimbang
Jangan resah
Jangan gelisah
Jangan patah semangat
Aku harus yakin
Aku tidak sendiri
Allah akan membantuku
Allah akan memudahkan urusanku
Allah akan meringankan Langkah kakiku
Saat berdo'a di keheningan malam
Agar harapanku besok saat senja di hari jum'at terkabulkan
Butiran air mata bergulir di pipi
Tak kuasa ku pendam dalam sujudku
Sore hari kulangkahkan laki ku
Bersama kekasih hatiku
Dia selalu mendampingiku
Dan selalau berada didekatku
Kaki kami melangkah menuju masjidil haram
Bergandengan tangan erat agra tidak terlepas dari genggaman
Bibir ini terus berdo'a dan berzikir tanpa henti
Hati ini selalu dikuatkan untuk yakin dan percaya
Agar Langkah kami berdua dimudahkan
Tatapan mataku tak pernah berhenti
Ka'bah sudah Nampak jelas
Ku cari tempat untuk dapat duduk bersama dengan kekasih hatiku
Langit di sore hari Nampak sangat sejuk dan damai
Semilir angin menambah kesyahduan dan kekusyuan
Lembaran al-qur'an mulai ku buka perlahan
Lisanku pun melafalakan ayat demi ayat
Hingga suaraku nampak terdengar jelas oleh jamaah di sekitarku
Dan mereka hanya tersenyum dan menatapku dengan tulus senang
Sesaat mengaji ku hentikan sejenak
Langit sudah mulai memerah
Senja sudah mulai nampak
Aku berdiri dan mulai melangkah Bersama kekasih hati
Berjalan menuju ka'bah agar lebih dekat dengan multazam
Yah ... aku ingin berdo'a dan bermunajat di depan multazam
Ummat dari segala penjuru berdatangan dan bertambah ramai
Penuh
Berdesakan
Bersenggolan
Main sikut
Aku dan mereka Bersama sama berjuang
Ya allah mudahkanlah jalan hambamu ini
Berilah ruang gerak untukku dan kekasih hatiku
Air mata Kembali tak terbendung
Bibir bergetar
Hati bergetar
Do'a do'a ku haturkan penuh pengharapan besar
Di depan multazam saat senja mulia menghampiri dan kian dekat
Di waktu inilah doa akan di ijabah Allah SWT.
Perlahan melangkah mundur
Dada ini terasa sesak
Dalam himpitan orang banyak
Tapi ini semua terasa nikmat
Kembali kulantunkan ayat-ayat suci alqur'an
Kembali bibir bergetar tak beraturan
Air mata mengalir deras
Hingga aku rasakan masuk lewat bibir ini
Masyaallah barakallah
Ayat terakhir surat an-nas telah selesai
Aku telah mengkhatamkan al-qur'an
Dalam senja di hari jumat
Azan magrib pun berkumandang dengan merdunya
Rasa syukur teramat dalam
Terima kasih ya Allah
Engkau kabulkan hajatku
Jumat di waktu senja tak akan terlupkan
Alhamdulillah wa syukurillah
Bersyukur padamu ya Allah
Majene, 04 September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H