Mata ini selalu tertuju di kalender tahun 2023. Berharap ada tanggal merah pada bulan dan hari itu. Tuntutan pekerjaan sebagai ASN dan tugas sebagai Kepala Madrasah membuatku susah untuk meluangkan waktu meski hanya satu atau tiga hari saja.
Pikiran yang kalut membuat hati ini selalu resah, gelisah bahkan berdebar debar kala mengingat wajahnya yang polos, cantik, dan manis apalagi senyumannya.
Anakku sendiri bersama sepupunya sudah memanfaatkan waktunya berlibur ke Makassar, kebetulan waktu itu ada hari libur di bulan suci ramadhan.
Mereka memang anak-anak hebat, luar biasa yang mampu memanfaatkan waktu luangnya untuk memberi semangat, mendampingi sepupunya.
Naik di atas kursi kayu dan mengambil kalender yang terpasang di tembok. Satu persatu mata ini melihat tanggal.
“Alhamdulillah ada tanggal merah nih hari jumat tanggal 7 April 2023, bagaimana kalau kita ke Makassar ?Tapi …. kalau sibuk, biar aku saja yang ke Makassar naik panthernya Wawan. Hanya ini kesempatanku untuk menjenguk Nur. Kasihan adikku yang hampir beberapa bulan tidak pulang mengurus Nur. Kalau kesana minimal bisa menemani adikku untuk menjaga Nur di Rumah Sakit,” ucapku kepada suami yang sedang asik duduk santai sambil memainkan jarinya pada HP android.
“ Nanti lihat jadwal di kantor terlebih dahulu, kalau tidak padat, kita akan ke Makassar. Tidak enak juga kalau saya tidak menjenguk Nur, apa tanggapan keluargamu nanti? Bagaimanapun Nur adalah keponakan yang butuh sport, semangat dan perhatian dari keluarga. Mudah-mudahan kita bisa ke Makassar bersama dengan anak-anak. Sampaikan saja sama adikmu, Insyaallah dalam waktu dekat kita akan menjenguk Nur.
*********
Tepat hari kamis tanggal 06 April 2023 pukul 14.30 Wita aku bersama suami dan kedua anakku berangkat ke Makassar, karena masih suasana bulan ramadhan kemungkinan akan berbuka puasa di perjalanan. Dalam perjalanan ku hubungi adikku. " Dil, gw ke Makassar sekarang kemungkinan pukul 17.00 wita baru tiba di Mutiara Indah.”
“ Iya. Gua juga sementara dalam perjalanan dari Wahidin ke mutiara nih naik grab berdua, soalnya suami gua ke Majene ada undangan untuk ceramah di wono” nanti ketemu di rumah aja.” pesannya kepadaku. Mutiara Indah adalah perumahan tempat tinggalku selain di Majene, selama menjalani pengobatan anak pertamanya, adikku sementara tinggal di rumah. Sebenarnya jarak dari rumah sakit Wahidin ke Mutiara Indah Gowa samata sangatlah jauh, apalagi harus bolak-balik berobat. namun tetap dijalani, daripada tidak ada tempat tinggal.
Sekitar pukul 18.00 wita, tiba-tiba ponselku berbunyi anak pertamaku yang menelpon. “ Kenapa kakak?” Tanyaku.